WahanaNews.co.id | Rusia dilaporkan melakukan serangan ke kota terpadat ketiga di Ukraina, yakni Odessa. Serangan itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk seorang bayi.
Dilansir detikcom dari Asssociated Press dan AFP, Minggu (24/4/2022) diketahui invasi Rusia ke Ukraina sudah terjadi sejak Februari lalu.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
Pihak berwenang Ukraina mengatakan pertempuran sengit tengah berkecamuk di wilayah Ukraina timur. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan hampir 5,2 juta orang telah meninggalkan Ukraina semenjak invasi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan seorang bayi termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan pada Sabtu (23/4) lalu. Sebanyak 18 orang juga mengalami luka-luka.
Layanan darurat Ukraina mengatakan sebuah rudal menghantam sebuah bangunan tempat tinggal 15 lantai di Odessa. Serangan itu memicu kebakaran dan api baru berhasil dipadamkan setelah 90 menit.
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
"Itu adalah malam yang menakutkan," kata Yelena, dengan kantong hitam di bawah matanya yang memerah karena air mata.
Pejabat Ukraina juga menuduh Rusia menggagalkan upaya baru untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol.
Serangan di Odessa terjadi saat Ukraina tengah bersiap menyambut kedatangan Menlu dan Mehan AS ke ibu kota Kiev. Dari kunjungan itu, Zelensky berharap mendapat bantuan senjata untuk mengusir Rusia.