WahanaNews.co.id | Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina memicu reaksi dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam hal ini disebut sedang mempertimbangkan penutupan kantornya di Rusia sebagai bentuk protes.
WHO diketahui memiliki kantor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular di Ibu Kota Moskow. Sebanyak 38 negara anggota WHO, termasuk di antaranya Turki, Jerman, dan Perancis, ingin agar kantor tersebut dipindahkan dari Rusia imbas perang.
Baca Juga:
Muncul di Jakarta hingga Kaltara, Covid-19 JN.1 Tembus 112 Kasus
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut sudah ada 191 kejadian penyerangan terhadap layanan kesehatan di Ukraina yang membuat 75 orang meninggal sejak perang dimulai Februari lalu. Kejadian serangan ini dianggap sebagai hal yang "tak bisa diterima".
Seorang diplomat yang terlibat dalam diskusi WHO mengonfirmasi bahwa langkah ini bukan untuk sama sekali menghentikan kerja sama di sektor kesehatan dengan Rusia.
"Berbeda dari sektor ekonomi, kami tetap tidak ingin ada bagian di dunia yang sama sekali tertinggal terkait penyakit menular," kata sang diplomat seperti dilansir detikcom, Jumat (6/5/2022). [JP]