WahanaNews.co.id | Investasi bodong saat ini masih marak. Biasanya investasi bodong menawarkan imbal hasil yang besar dan tidak rasional.
Calon investor harus waspada, supaya tidak terjebak dengan investasi bodong. Terkadang investasi bodong ini juga menggunakan skema ponzi atau money game.
Baca Juga:
Korban Perusahaan Pialang Berjangka Rugi Hingga Rp 1,4 Miliar, Kuasa Hukum Minta Segera Ganti Rugi
CEO Bibit.id Sigit Kouwagam mengungkapkan saat ini Bibit berupaya untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman, inklusif dan bertanggung jawab sehingga masyarakat bisa membangun masa depan keuangan yang lebih baik dengan cara investasi yang benar.
"Pekerjaan rumah untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat belum selesai. Kami akan melanjutkan inisiatif edukasi dan literasi ini di tahun 2022 dan tahun selanjutnya," kata Sigit, melansir detikcom, Senin (6/12/2021).
Sigit mengungkapkan saat ini memang musuh terbesar yang dihadapi oleh pelaku industri bukan kompetitornya, namun investasi bodong yang jelas-jelas menggunakan cara-cara yang salah dan merugikan masyarakat.
Baca Juga:
Penipu Ratusan Mahasiswa IPB Jalani Sidang Eksepsi Besok
Untuk menjauhkan masyarakat dari investasi bodong, dilakukan berbagai inisiatif edukasi dan literasi. Inisiatif-inisiatif ini disosialisasikan melalui kanal-kanal informasi resmi lewat program-program seperti live Instagram, acara webinar tentang pentingnya berinvestasi, kelas edukasi untuk memahami reksa dana, dan newsletter yang Bibit kirimkan secara rutin kepada para penggunanya.
Selain itu, ada live customer support 24/7 agar setiap pengguna yang ingin bertanya dan mengkonfirmasi investasi yang mencatut nama Bibit dapat dilayani dengan baik. Ada juga memiliki tim edukasi finansial yang beranggotakan mereka yang memiliki latar belakang dan keahlian di bidang investasi dan keuangan.
"Dalam hubungannya dengan regulator, Bibit secara aktif dan berkelanjutan melakukan koordinasi dengan Satgas Waspada Investasi OJK untuk melaporkan dan menindaklanjuti pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan atau mencatut nama Bibit untuk mengelabui masyarakat," jelas dia. (JP)