WahanaNews.co.id | Sebagian orang mungkin sudah mengetahui betul, bahwa saat ini, para penjahat tidak hanya melancarkan aksinya melalui pesan melalui Short Message Service (SMS), akan tetapi juga marak dilakukan melalui aplikasi pesan online, yakni WhatsApp.
Beragam cara pun mereka upayakan, untuk menipu dan menjebak para pengguna aplikasi gratis ini. Kendati sudah berusaha menjaga kerahasiaan nomor dan data lainnya, penipu punya banyak trik melangsungkan aksinya.
Baca Juga:
Gegara Kirim Emoji Jempol, Pengusaha Ini Didenda Hampir Rp1 Miliar
Hanya saja, modus tersebut bisa diketahui dengan melihat atau membacanya. Nah, Tom Davidson selaku pakar keamanan internet di Amerika Serikat merincinya dalam tiga hal, dilansir detikcom dari New York Post, Rabu (4/5/2022).
Chat dari Orang Tidak Dikenal
Pesan datang dari kontak yang tidak dikenal patut dicurigai. Tak menutup kemungkinan bahwa pengirim adalah orang asing ingin berbuat jahat.
Baca Juga:
Begini Cara Cek Lokasi Pasangan Lewat Aplikasi WhatsApp
Mereka akan memancing pengguna untuk berinteraksi, kadang dengan ejaan atau tata bahasanya yang tidak teratur alias banyak salah. Ini juga berlaku dari orang-orang di dalam kontak, di mana terlihat menggunakan gaya penulisan berbeda dari biasanya. Bisa jadi ponsel mereka telah diretas atau dicuri.
Kasih Promo atau Diskon Gratis
Pesan mengenai penawaran yang menggiurkan, padahal pengguna tidak memintanya, juga perlu diteliti dengan seksama. Termasuk hadiah gratis dalam bentuk apapun, dengan membawa nama merek-merek tertentu adalah modus yang sering dipakai penjahat siber.