WahanaNews.co.id | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina (Persero), dan Badan Pengawas Harian Minyak dan Gas (BPH Migas) meninjau beberapa SPBU di sepanjang tol menuju Jawa.
Hal ini dilakukan untuk melihat kesiapan Pertamina dalam menjalankan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas Rafi) 2022.
Baca Juga:
Peran Strategis Luhut Mewujudkan Impian Pembangkit Listrik Nuklir di RI
Melansir laman bumn.go.id, Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Pertamina sudah menyiapkan pelayanan ekstra, mulai dari stok BBM hingga unit-unit pengisian BBM apabila terjadi keadaan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kami sudah memperkirakan akan ada kenaikan saat musim libur Lebaran sekitar 10-14 persen. Untuk itu, kami sudah meminta Pertamina untuk menyiapkan sekaligus merencanakan operasi logistiknya agar BBM-nya tiba tepat waktu," ujar Arifin.
Selain itu, Menteri Arifin juga menyampaikan, pada saat arus mudik dimulai yakni tanggal 27 April 2022, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan bahwa kendaraan pengangkut besar akan berhenti beroperasi.
Baca Juga:
Kementerian ESDM: Realisasi Infrastruktur Kendaraan Listrik 261% dari Target pada 2023
"Tentunya ini akan mempengaruhi jumlah konsumsi Biosolar, namun yang menjadi fokus kami adalah konsumsi Pertalite. Kami memprediksi penggunaan bahan bakar Pertalite akan lebih banyak digunakan oleh masyarakat saat mudik," ucap Arifin.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa Pertamina telah memprediksi pada saat puncak kenaikan gasolin diperkirakan pada 1 Mei 2022 dengan kenaikan hingga 35 persen.
“Sedangkan untuk gasoil akan terjadi penurunan terendah diperkirakan pada 03 Mei dengan penurunan hingga 52 persen. Hal tersebut diakibatkan karena menjelang arus mudik kendaraan-kendaraan besar dilarang beroperasi”.