WahanaNews.co.id | Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin tiba di Kiev, ibu kota Ukraina pada Minggu (24/4) waktu setempat. Ini merupakan kunjungan pertama pejabat-pejabat tinggi pemerintah AS ke Ukraina sejak Rusia menginvasi.
Dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Senin (25/4/2022), Blinken dan Austin mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam pertemuan itu, kedua menteri AS tersebut menyatakan solidaritas kepada Zelensky dan mengumumkan akan kembalinya para diplomat AS secara bertahap ke Ukraina.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Kedua menteri AS itu juga menjanjikan bantuan militer langsung dan tidak langsung senilai lebih dari US$ 700 juta, termasuk sekitar US$ 300 juta untuk memungkinkan negara itu membeli senjata yang diperlukan.
Blinken mengatakan Presiden AS Joe Biden dalam beberapa hari mendatang berencana untuk mencalonkan duta besar AS saat ini untuk Slovakia Bridget Brink sebagai duta besar baru untuk Kiev, sebuah jabatan yang telah resmi kosong sejak 2019.
Perjalanan Austin dan Blinken itu dilakukan menyusul kedatangan beberapa pejabat asing lainnya ke Ukraina, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, meskipun beberapa negara Eropa telah membuka kembali kedutaan mereka di Kiev, pengiriman kembali diplomat Amerika ke Ukraina akan dilakukan secara bertahap, menurut seorang pejabat Departemen Luar Negeri.
"Sejak awal permusuhan, kami memiliki tim di seberang perbatasan di Polandia yang telah menangani pekerjaan ini untuk kami," kata pejabat itu kepada para wartawan.
"Pada akhirnya, (mereka akan) melanjutkan kehadirannya di Kiev," imbuhnya.
Sebelumnya, Biden telah mengumumkan paket bantuan baru senilai US$ 800 juta untuk mendukung Ukraina dalam perjuangan mereka melawan pasukan Rusia di timur negara itu. Secara total, Amerika Serikat telah mengirim sekitar US$ 4 miliar bantuan militer sejak masa jabatan Biden dimulai tahun lalu. [JP]