WahanaNews.co.id | Pemerintah Rusia, melalui Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia melarang ilmuwannya hadir di berbagai konferensi internasional.
Keputusan itu diambil terkait invasi Rusia ke Ukraina. Situasi ini tampaknya merenggangkan hubungan antara ilmuwan Rusia dan komunitas riset internasional.
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Menteri Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia Valery Falkov juga mengatakan selama pertemuan dengan sejumlah universitas, bahwa sekolah ilmiah seharusnya tidak lagi menekankan ketika publikasi diindeks melalui dua basis data ilmiah internasional utama.
Ilmuwan tidak dilarang mempublikasikan penelitian di jurnal internasional yang terindeks di dua database, Web of Science dan Scopus, tetapi tidak akan bersandar pada keduanya sebagai indikator kualitas pekerjaan. Kedua database tersebut merupakan sumber utama informasi ilmiah dan memiliki metrik yang banyak digunakan untuk mengevaluasi kepentingan relatif dari penelitian ilmiah.
Dikutip detikcom dari The Verge, Kamis (24/3/2022) hal ini sungguh disayangkan. Langkah tersebut berkebalikan dari hampir satu dekade upaya untuk membuat lembaga penelitian Rusia lebih kompetitif secara internasional.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Negara ini secara aktif merekrut sarjana internasional dan mendorong organisasi ilmiah Rusia untuk memeriksa karya peneliti mereka berdasarkan metrik di Web of Science dan Scopus.
Organisasi pemeringkat internasional dapat menggunakan data dari database tersebut untuk mengembangkan daftar universitas terbaik dunia mereka. Publikasi dari ilmuwan Rusia di jurnal internasional meningkat antara 2013 hingga 2016 setelah upaya tersebut.
Dua minggu lalu, pemerintah Rusia memutuskan untuk menghentikan pemeringkatan penelitian ilmiah lebih tinggi jika dipublikasikan di jurnal terindeks Web of Science dan Scopus. Pemerintah juga mengatakan tidak akan lagi membutuhkan penelitian yang dilakukan dengan hibah dari program penelitian pemerintah untuk dipublikasikan dalam jurnal terindeks.