WahanaNews.co.id | Ada pemandangan menarik dalam kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke lokasi Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Sungai Terap, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, beberapa waktu lalu.
Di antara pejabat, tamu, undangan dan warga KAT, tampak dua pemuda anggota Polri yang turut hadir. Dengan seragam polisi lengkap, penampilan keduanya tampak tidak mencolok.
Baca Juga:
Kemensos RI Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang di Samosir
Tapi setelah ditelusuri, ternyata keduanya anggota Polri yang berlatar belakang Suku Anak Dalam (SAD). Mereka adalah Brigadir Dua (Bripda) Jeni Adi Saputra, dan Brigadir Dua (Bripda) Sarif Santoso. Dua anak muda ini mengaku tercatat sebagai anggota unit Sabhara Polda Jambi.
“Setelah menjalani pendidikan, kami ditempatkan di Sabhara Polda Jambi. Tentu kami bangga dan akan memberikan pengabdian terbaik,” kata Jeni Adi Saputra belum lama ini.
Baik Jeni maupun Sarif menyatakan telah memimpikan menjadi anggota Polri atau TNI sejak mereka SD. Status sebagai putra SAD tidak menjadi penghalang, justru menambah motivasi mereka agar meraih prestasi.
Baca Juga:
Bansos Untuk Warga Terdampak Gagal Panen di Papua Terus Berlanjut
Jeni Adi Saputra berasal dari SAD wilayah Pamenang, Kabupaten Merangin, dan Sarif Santoso dari warga SAD Desa Karya Bakti, Pelepat, Kabupaten Muara Bungo. Sebenarnya ada tiga putra SAD yang terdaftar sebagai anggota Polri, satu angkatan mereka.
Satu lagi, Perbal Tampung, warga SAD asal Bukit Dua Belas, Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Namun, Perbal Tampung tidak hadir dalam kesempatan kunjungan Mensos. Bertiga, mereka dinyatakan lulus menjadi anggota Bintara Polri TA 2021, setelah mengikuti sejumlah tahapan tes bersama dengan 585 peserta lainnya.
Baik Jeni maupun Sarif menyatakan pandangan sama, bahwa menjadi anggota Polri bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga dan SAD secara umum.