WahanaNews.co.id | Kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari makanan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing.
Gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, terutama bagi mereka yang tumbuh dan berkembang di lingkungan rentan.
Baca Juga:
558 Posyandu di Aceh Timur Aktif Layani Kesehatan Ibu, Anak, dan Lansia
Hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami gizi kurang.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan upaya strategis yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi terutama stunting dimulai dengan deteksi dini. Kegiatan dilakukan melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di Posyandu.
“Penguatan promosi pemberian makanan bayi dan anak mencakup inisiasi menyusui eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan sampai dengan 2 tahun. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) dengan mengutamakan asupan makanan tinggi protein hewani sejak anak berusia 6 bulan yang mana sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak,” katanya pada talkshow Hari Gizi Nasional secara virtual, Selasa (25/1).
Baca Juga:
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan Libatkan Pakar Identifikasi Penyebab Stunting
Lalu pangan seperti apa yang dapat mencegah stunting? Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB Prof. Dr. Hardiansyah menjelaskan pencegahan stunting harus diawali dengan prinsip pencegahan, yakni mencegah sedini mungkin.
“Artinya remaja sehat bergizi baik kemudian calon pengantin yang sehat dan bergizi baik merupakan langkah awal mencegah anak stunting,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang, salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan.
Tetapi secara umum kalau sudah makan 3 jenis lauk pauk setiap hari maka semua kebutuhan asam amino esensial untuk pembentukan kolagen sudah terpenuhi.
Kandungan gizi seimbang bisa didapatkan dari pangan yang banyak beredar di masyarakat. Untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir pangan yang dianjurkan setiap kali makan adalah ikan minimal 4 kali seminggu dengan porsi minimal 75 gr – 100 gr, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.
Sementara itu pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI, berbagai MP ASI, telur setelah 1 tahun 1 butir sehari kalau setelah 6 bulan antara setengah sampai satu butir telur sehari, kemudian diberi susu pertumbuhan, pangan hewani, dan lauk pauk. [JP]