WahanaNews.co.id | Australia mencatat lonjakan kasus Covid-19 tertinggi di tengah penyebaran varian Omicron yang sangat menular. Dengan situasi ini, dua negara bagian terpadat di Australia pun kembali memberlakukan sejumlah pembatasan Corona.
Diberitakan Reuters seperti dilansir detikcom Kamis (23/12/2021), otoritas negara bagian New South Wales, yang ditinggali oleh sepertiga dari total 25 juta jiwa populasi Australia, memutuskan untuk kembali mewajibkan pemakaian masker di tempat-tempat umum indoor atau dalam ruangan.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Tempat-tempat umum juga diminta membatasi jumlah pengunjung dan mengaktifkan kembali pemeriksaan pengunjung dengan QR code.
Negara bagian Victoria, yang memiliki jumlah populasi yang nyaris sama dengan NSW, juga kembali memberlakukan aturan wajib masker dengan tujuan mengurangi beban pada sistem kesehatan setempat.
Pemberlakuan kembali pembatasan Corona sekitar dua hari menjelang Natal itu menjadi hambatan bagi rencana pembukaan kembali Australia secara permanen setelah hampir dua tahun lockdown.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Varian Omicron dilaporkan menyebar luas di tengah masyarakat meskipun tingkat vaksinasi mencapai lebih dari 90 persen.
Angka rawat inap dan kematian masih tetap rendah, namun ledakan kasus Corona telah memicu risiko para tenaga kesehatan dirumahkan karena positif Corona.
Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 8.200 kasus Corona tercatat di wilayah Australia. Angka ini tercatat sebagai lonjakan kasus tertinggi sejak awal pandemi dan mengeser rekor tertinggi sebelumnya saat 5.600 kasus dilaporkan dalam sehari, sebagian besar di NSW dan Victoria.
"Perubahan ini sederhana, penuh kewaspadaan dan mengambil pendekatan yang penuh kehati-hatian saat kita melewati masa liburan ini hingga akhir Januari," sebut Premier NSW, Dominic Perrottet, kepada wartawan setempat.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Scott Morrison berjanji tidak akan kembali menerapkan lockdown dan menyatakan warga Australia kini harus mengambil tanggung jawab pribadi dalam mengelola kesehatan mereka.
Sementara itu, meskipun terjadi lonjakan kasus, angka rawat inap di negara ini masih jauh di bawah periode saat varian Delta merajalela. Sekitar 800 pasien Corona kini dirawat di rumah sakit, dari nyaris 44.000 kasus aktif di Australia. Namun, hanya sekitar 37 pasien yang dinyatakan terinfeksi varian Omicron, dengan hanya satu pasien dirawat di unit perawatan intensif.
Sejauh ini, total 273.000 kasus Corona terkonfirmasi di Australia, dengan 2.173 kematian. Angka itu tercatat lebih rendah dibandingkan kebanyakan negara lainnya. [JP]