WahanaNews.co.id | Adalah tardigrade atau sering disebut beruang air atau babi lumut. Tardigrade merupakan salah satu dari lebih dari 1.100 spesies invertebrata kecil yang hidup bebas yang termasuk dalam filum tardigrada. Mereka dianggap sebagai kerabat dekat arthropoda, seperti serangga dan krustasea, dilansir dari Ensiklopedia Britannica.
Spesies ini dapat hidup di berbagai habitat di seluruh dunia, di lumut lembab, di tanaman berbunga, di pasir, di air tawar, dan di laut. Dalam beradaptasi dengan berbagai kondisi eksternal ini, sejumlah besar generasi dan spesies telah berevolusi. Mayoritas tardigrada berukuran sekitar 1 mm (0,04 inci) atau kurang.
Baca Juga:
Peneliti: Laba-laba Gunakan Jaringnya untuk Mendengar
Tardigrada memiliki bentuk tubuh yang unik. Tubuhnya pendek dan terdiri dari empat bagian yang menyatu. Masing-masing bagian terdiri dari sepasang tungkai pendek, kekar, dan terpisah. Di bagian ujung tungkai terdapat beberapa cakar yang tajam.
Hewan ini tidak memiliki organ khusus yang mengatur sistem pernapasannya. Rongga tubuh tardigrada diisi dengan cairan yang mengangkut darah dan oksigen. Sedangkan, saluran pencernaannya melintasi tubuh dari ujung ke ujung.
Mayoritas tardigrada adalah kelompok herbivora. Dia memakan tumbuhan dengan cara menusuk sel tumbuhan dengan stiletnya (struktur mirip tombak di dekat mulut) dan menyedot isi selnya. Namun, beberapa tardigrada adalah karnivora predator.
Baca Juga:
Miliki Bisa, Spesies Hiu Baru Ditemukan di Inggris
Tardigrada dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Dalam reproduksi aseksual, mereka akan melakukan pembuahan sendiri atau partenogenesis.
Uniknya, tardigrada memiliki kemampuan untuk menahan suhu dan pengeringan ekstrem. Dalam keadaan tersebut, tardigrada akan mati suri atau yang disebut keadaan 'tun', di mana tubuh akan mengering dan muncul sebagai bola tak bernyawa yang sulit dihancurkan.
Dalam keadaan tersebut, metabolisme mereka mungkin menurun hingga 0,01 persen dari tingkat normalnya. Tardigrada dapat mati suri selama bertahun-tahun, bahkan selama puluhan tahun untuk menunggu kondisi kering.
Mereka akan hidup kembali ketika berada di suhu normal. Sebuah penelitian menunjukkan, spesimen yang disimpan selama 8 hari dalam ruang hampa dan dipindahkan selama tiga hari ke dalam gas helium pada suhu kamar, lalu terpapar suhu 272 °C (−458 °F) selama beberapa jam, akan hidup kembali ketika di bawa ke suhu normal.
Tardigrada termasuk hewan yang tangguh bahkan mampu bertahan hidup dalam waktu yang tidak dapat diperkirakan. Invertebrata satu ini kerap dijuluki hewan yang hampir atau bahkan abadi.
Penelitian menunjukkan bahwa tardigrada dapat dibunuh oleh paparan air panas untuk jangka waktu yang lama. Sebuah studi menunjukkan bahwa satu jam terkena air pada 82,7 °C (180,9 °F) dapat membunuh tardigrada dalam keadaan mati suri. (JP)