WahanaNews.co.id | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan negaranya membutuhkan bantuan sebesar US$ 7 miliar (Rp 100 triliun) setiap bulan di tengah 'kerugian ekonomi' yang dipicu oleh invasi Rusia.
"Militer Rusia bertujuan menghancurkan semua objek di Ukraina yang bisa berfungsi sebagai basis ekonomi untuk kehidupan. Itu mencakup stasiun kereta, gudang makanan, kilang minyak," sebut Zelensky seperti dilansir detikcom dari AFP, Jumat (22/4/2022).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pernyataan itu disampaikan Zelensky saat berbicara kepada para pemimpin Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) via tautan video, dalam pertemuan membahas bantuan keuangan untuk Kiev pada Kamis (21/4) waktu setempat.
Seruan Zelensky itu disampaikan saat Amerika Serikat (AS) mengumumkan bantuan keuangan tambahan untuk Ukraina. Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen mengumumkan bantuan sebesar US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk membantu Ukraina membayar gaji, pensiun dan menyediakan layanan.
Dia menjelaskan detail bantuan itu usai bertemu Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal dan Menteri Keuangan (Menkeu) Ukraina Sergiy Marchenko pada Rabu (20/4) waktu setempat. Yellen menyebut bantuan itu diperlukan untuk membantu pemerintah Ukraina terus menjalankan fungsinya di tengah invasi Rusia.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
"Kebutuhan Ukraina sangat mendesak, dan kami berencana untuk mengerahkan bantuan langsung ini ke Ukraina sesegera mungkin untuk digunakan bagi kebutuhan paling mendesak," sebut Yellen.
"Kami tahu ini hanyalah awal dari apa yang akan dibutuhkan Ukraina untuk membangun kembali. Dan saya berkomitmen untuk bekerja dengan Kongres dan dengan sekutu dan mitra internasional kami untuk membangun dukungan ini dalam jangka menengah dan jangka panjang," imbuhnya. [JP]