WahanaNews.co.id | Sedang geger Elon Musk dituding pernah berbuat tak senonoh pada seorang pramugari, bahkan SpaceX sampai harus membayar banyak untuk menyelesaikan kasus tersebut. Bagaimana tanggapan Elon mengenai persoalan ini?
"Jika aku terlibat dalam pelecehan seksual, ini tidak mungkin jadi yang pertama yang terungkap dalam 30 tahun karierku," kata Musk dalam tanggapannya ke media Insider yang memuat berita itu.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Dengan kata lain, Musk mengklaim seharusnya jika ada kasus semacam itu, sudah lama terungkap. Kemudian di Twitter, Elon juga membela diri bahwa munculnya kasus ini ke permukaan adalah karena politik.
"Serangan melawan diriku harus dilihat melalui lensa politis, ini adalah permainan standar mereka, tapi tidak ada yang akan menghalangiku berjuang untuk masa depan yang baik dan hak kalian atas kebebasan berbicara," tulisnya di Twitter.
Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan pindah dari Partai Demokrat menjadi memilih Partai Republik. Partai Demokrat menurutnya menyebarkan kebencian dan perpecahan. Ia sudah mengatakan akan ada serangan terhadap dirinya.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
"Di masa silam, aku memilih Demokrat karena mereka adalah partai yang paling baik. Namun mereka malah menjadi partai kebencian dan perpecahan, sehingga aku tidak lagi bisa mendukung mereka dan akan memilih Republik," kicau Elon Musk di twitter.
"Sekarang, saksikan saja kampanye kotor mereka (Demokrat) akan muncul padaku," tambah dia. Apakah berkaitan? Belum diketahui bagaimana persisnya.
Pelecehan seks itu disebut tidak sampai ke pengadilan. Untuk menutupi kasus tersebut, SpaceX dilaporkan membayar USD 250.000 (Rp 3,6 miliar) kepada pramugari tersebut.
Pramugari tersebut bertugas di pesawat jet perusahaan milik SpaceX. Menurut laporan Insider, insiden tersebut terjadi pada tahun 2016. Elon Musk dan SpaceX berdamai dengan pramugari yang namanya tidak disebut itu pada tahun 2018. [JP]