WahanaNews.co.id | Seorang ibu di Kota Surabaya diiming-imingi jual beli tokek senilai Rp triliun. Karena harga yang tidak masuk akal, keluarganya pun menolak.
Ibu bernama Listyani, warga Jalan Agung Suprapto, Genteng, Kepergian perempuan itu, membuat keluarganya kebingungan dan melaporkan ke Mapolsek Genteng.
Baca Juga:
Calon Gubernur Jatim 2024 Nomor Urut 2 Apresiasi Kontribusi Positif Al Irsyad
Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno membenarkan adanya laporan tersebut. Sampai saat ini, Listyani tak kunjung ditemukan.
"Yang membuat laporan keluarganya. Sampai saat ini, kami masih melakukan pencarian," kata Sutrisno kepada detikcom, Sabtu (4/12/2021).
Sutrisno mengungkapkan, dari keterangan keluarga, Listyani pergi dari rumah usai diiming-imingi orang bisnis tokek. Pihaknya hingga kini juga berupaya mencari keberadaan Listyani dengan berkoordinasi dengan pihak lain dan menyebar foto korban.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
"Kami upayakan perempuan yang kabur itu cepat ditemukan dan kembali berkumpul dengan keluarganya," katanya.
Sementara, pihak keluarga yakni Tommy Han mengatakan, Listyani sudah kabur dari rumah sejak Kamis (2/12) lalu. Saat meninggalkan rumah, Listyani membawa HP. Pihak keluarga sendiri sempat menghubungi nomor HP-nya dan mengirim pesan whatsapp. Sayangnya, Listyani tidak merespons sama sekali.
Polisi sempat melacak posisi terakhir Listyani saat mengaktifkan telepon genggam. Namun, HP-nya terakhir aktif di daerah Wonokrom"Saya cek melalui IMEI HP-nya lokasi mertua saya berada di daerah Wonokromo," kata Tommy.
Tommy yang merupakan menantu Listyani mengungkapkan, sebelum kabur dari rumah, mertuanya sempat bercerita terkait bisnis jual-beli tokek seharga Rp 1 triliun. Ia menduga, Listyani diiming-imingi keuntungan yang besar.
Bahkan, untuk meyakinkan keluarganya, Listyani sempat menunjukkan bukti surat pernyataan penjualan tokek seharga Rp 1 triliun dan foto bersama dengan penjualnya. Karena tidak pasti dan tak percaya dengan bisnis tersebut, keluarganya kemudian menegur serta mengingatkannya.
"Karena mertua memaksa akhirnya adik saya emosi dan memukulnya," imbuh Tommy.
Sejak kejadian itu, Listyani ngambek lalu diam-diam kabur dari rumah hingga sekarang. Keluarganya tidak tahu menginap di rumahnya siapa dan posisinya di mana.
"Saat dihubungi HP-nya masih aktif, tapi tidak diangkat. Di WhatsApp mau dijemput dan disuruh share location tidak tidak dikasih oleh mertua, sampai akhirnya tidak aktif," tandasnya. (JP)