WahanaNews.co.id | Pandemi Corona mulai dapat dikendalikan. Banyak karyawan yang awalnya work from home atau WFO mulai kembali bekerja di kantor. Namun tidak bagi pegawai Airbnb, raksasa teknologi dalam bidang penginapan online.
Airbnb telah mengumumkan rencana bahwa pegawainya dapat bermukim dan bekerja di mana pun sesuai kesukaan mereka. Hal ini berbeda dari perusahaan teknologi lain seperti Google, Apple atau Facebook yang mulai mengharuskan karyawan WFO walau tidak setiap hari.
Baca Juga:
Disdukcapil Kota Bekasi Sediakan Layanan Konsultasi Pelayanan Adminduk secara Daring
Asyiknya lagi, Brian Chesky selaku salah satu pendiri dan CEO Airbnb memastikan bahwa pendapatan atau gaji karyawan tidak akan terdampak alias sama seperti sebelumnya, di mana pun mereka memilih bekerja.
Namun memang ada pembatasan dan ada beberapa negara yang tidak bisa dijadikan karyawan bekerja. Chesky tidak menjelaskan alasannya secara mendetail.
"Kalian punya fleksibilitas untuk hidup dan bekerja di 170 negara sampai 90 hari setahun di setiap lokasi," kata dia, seperti dilansir detikcom.
Baca Juga:
Zoom Bakal Bisa Digunakan di Mobil Tesla?
Chesky juga mengatakan pegawai masih perlu alamat permanen untuk keperluan pajak dan gaji dari Airbnb. Ia menyebut langkah ini diharapkan akan juga diikuti oleh perusahaan lainnya.
"Kebanyakan perusahaan tidak melakukan hal ini karena besarnya kompleksitas terkait pajak, gaji dan zona waktu. Tapi saya harap bisa memberikan solusi sehingga perusahaan lain bisa menawarkan juga hal semacam ini," cetus Chesky.
Ia menegaskan ada kalanya karyawan harus tetap bertemu secara fisik. "Sebagian besar koneksi terjadi secara fisik. Zoom itu bagus untuk menjaga relasi, namun bukan cara terbaik untuk memperdalamnya. Dan beberapa kerja kreatif paling baik dilakukan di ruang yang sama," tambah sang bos Airbnb. [JP]