WahanaNews.co.id |Elon Musk tersandung kasus pelecehan seksual setelah seorang pramugari SpaceX menuduh orang terkaya di dunia itu mengekspos tubuhnya dan mengajaknya berhubungan seks.
Untuk menutupi kasus tersebut, SpaceX dilaporkan membayar USD 250.000 (Rp 3,6 miliar) kepada pramugari tersebut.
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
Pramugari tersebut bertugas di pesawat jet perusahaan milik SpaceX. Menurut laporan Insider, insiden tersebut terjadi pada tahun 2016 dan SpaceX berdamai dengan pramugari yang namanya tidak disebut itu pada tahun 2018.
Menurut salah satu teman pramugari tersebut, dalam salah satu penerbangan ke London Musk memintanya untuk memberikan pijat seluruh tubuh di kamarnya. Kabarnya ini bukan sesuatu yang tidak biasa, dan SpaceX sendiri mendorong pramugari untuk mendapatkan lisensi tukang pijat.
Saat sesi pijat, Musk diduga melepas kain yang menutupi tubuh bagian bawahnya dan menunjukkan kemaluannya kepada pramugari tersebut. Sambil menyentuh kaki pramugari tersebut, Musk dilaporkan menawarkan akan membelikannya kuda jika ia mau melakukan lebih lagi.
Baca Juga:
Investor Tesla Setujui Paket Gaji CEO Elon Musk Senilai Rp917 Triliun
Tuduhan tersebut disampaikan kepada Insider oleh salah satu teman pramugari yang diminta oleh pengacaranya untuk menandatangani deklarasi yang mendukung klaim tersebut pada tahun 2018.
Teman tersebut mengatakan pramugari menolak semua ajakan Musk untuk berhubungan seksual. Pramugari itu juga merasa dihukum karena setelah insiden tersebut jam kerjanya dikurangi oleh SpaceX.
Pramugari tersebut mengajukan keluhan kepada departemen kepegawaian SpaceX pada tahun 2018, karena merasa kariernya hancur setelah menolak ajakan Musk. SpaceX kabarnya membawa laporan tersebut ke mediator dan memberikan uang tutup mulut sebesar USD 250.000.
Pramugari itu juga menandatangani perjanjian yang melarangnya mengatakan hal negatif soal Musk dan perusahaannya, termasuk SpaceX dan Tesla. Ini termasuk berbicara tentang pembayaran itu sendiri.
Ketika dimintai komentarnya, Musk dilaporkan mengatakan bahwa ada 'lebih banyak' dalam cerita itu dan menyebut laporan tersebut sebagai 'hit piece bermotivasi politik'.
Beberapa hari sebelum laporan Insider terbit, Musk pernah mencuit bahwa ia akan menerima lebih banyak serangan politik dalam beberapa bulan ke depan.
"Jika saya terlibat dalam pelecehan seksual, ini tidak mungkin jadi yang pertama yang terungkap dalam 30 tahun karier saya," kata Musk kepada Insider, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (20/5/2022).
Dari laporan sebelumnya, karyawan SpaceX dan Tesla mengatakan dua perusahaan milik Musk itu memang memiliki budaya yang membiarkan pelecehan seksual.
Seorang karyawan SpaceX mengatakan perusahaan tidak mengambil tindakan setelah mereka melaporkan telah diraba-raba oleh rekan kerja.
Tesla juga menghadapi banyak gugatan hukum karena departemen kepegawaiannya gagal melindungi karyawan yang diobjektifikasi, diancam, dan disentuh di lantai pabrik. [JP]