WahanaNews.co.id | Jet pribadi dapat membuat mereka yang memiliki cukup uang jadi ketagihan. Sekali mencoba, orang terus ingin menggunakannya. Karena dengan jet pribadi orang tidak harus berdiri di antrean panjang pemeriksaan keamanan atau pengambilan koper. Selama beberapa dekade, jet pribadi menjadi simbol status tertinggi para superkaya. Sekarang situasinya mulai berubah. Pasar jet pribadi makin luas.
Sejak awal pandemi, lebih banyak penumpang yang tertarik menyewa jet khusus, besar atau kecil, demi kenyamanan dan keamanan dari virus. Dengan jet pribadi, orang tidak perlu berbagi tempat dengan penumpang atau pelancong lain, dan bisa pergi ke banyak tempat lain yang tidak dicapai oleh penerbangan komersial.
Baca Juga:
PLN TJSL Fest 2021: dr Tirta Berikan Tips pada UMK agar Menang dari Pandemi
Ketika banyak negara menutup perbatasannya untuk penerbangan komersial karena khawatir varian Corona, jet pribadi hampir selalu akan diizinkan masuk. Karena itu, bakal makin banyak miliarder yang bepergian dengan menyewa atau membeli jet pribadi.
Lonjakan penyewaan jet pribadi
Yang bertambah secara signifikan sebenarnya bukan pemilik jet pribadi, melainkan mereka yang ingin menyewa. Perusahaan terbesar penyewaan jet pribadi, NetJets, sekarang memiliki armada beragam dengan lebih 760 pesawat untuk kapasitas enam hingga 14 penumpang. Net Jets saat ini menjadi operator pesawat terbesar di dunia.
Baca Juga:
Bagi Anda yang Jarang Berolahraga, Berikut Tips Cara Memulainya
Perusahaan itu menawarkan berbagai program berlangganan prabayar, yang menjamin jumlah jam terbang tertentu, atau ada juga opsi untuk membeli jet secara patungan. Program yang paling laku adalah penyewaan untuk satu kali terbang atau model leasing.
Tahun ini, jam terbang jet pribadi diperkirakan naik hampir 50% dibanding tahun 2020, menurut Global Business Aviation Outlook terbaru yang baru saja dirilis bulan Oktober lalu oleh Honeywell Aerospace.
Pasar jet pribadi dalam persaingan ketat