WahanaNews.co.id | Para ilmuwan menguji 14 jenis masker yang berbeda untuk meneliti mana yang paling ampuh dan paling terburuk dipakai dalam mencegah Covid-19. Penelitian ini menjadi penting terlebih dengan kemunculan varian Omicron.
Ahli di Duke University North Carolina pada pertengahan 2020 lalu menguji 14 jenis masker, mulai dari yang sering dipakai tenaga kesehatan hingga buatan rumah seperti masker kain dan masker rajut.
Baca Juga:
Pengobatan dan Vaksinasi Covid-19 Masih Dijamin Pemerintah Meski Status Pandemi Dicabut
Mereka kemudian membandingkan penyebaran droplet saat para peserta mengenakan masker tersebut dengan hasil uji coba kontrol. Eksperimen yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini merunut masker terbaik dan terburuk untuk mencegah Covid-19.
"Kami ingin menekankan bahwa kami benar-benar mendorong orang untuk memakai masker, tetapi kami ingin mereka memakai masker yang benar-benar berfungsi dengan baik," kata peneliti Martin Fischer melansir detikcom.
Masker paling efektif
Baca Juga:
Diduga Puing Bagian Kapal Selam Wisata Titanic Ditemukan
Masker yang paling efektif dalam penelitian ini adalah masker N95 tanpa katup dengan risiko penyebaran droplet 0,1 persen. Masker ini dipakai oleh petugas kesehatan garis depan khususnya yang menangani pasien Covid-19.
Masker bedah memiliki performa terbaik kedua sementara masker berbahan polipropilen dan katun berada di posisi ketiga.
Di bawahnya ada masker kain katun dua lapis. Versi ini masih lebih baik daripada masker kain katun satu lapis dengan pengikat tali di kepala dan telinga.