WahanaNews.co.id | Sejak Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) fokus pada satelit dan wahana luar angkasa, astronaut Jepang intens berkolaborasi dengan Amerika Serikat dan Rusia untuk bepergian ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kini, sejarah baru akan tercatat. Jepang dan Amerika Serikat mengumumkan pada bahwa mereka akan mengirim astronaut Jepang ke permukaan Bulan. Yang menarik lagi, momen bersejarah ini terjadi ketika kolaborasi sekutu dalam proyek luar angkasa tengah meningkat.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
"Dalam beberapa tahun terakhir, aliansi Jepang dan Amerika Serikat menjadi lebih baik, lebih dalam, dan lebih kompeten saat kami bekerja sama untuk menghadapi tantangan baru," kata Presiden AS Joe Biden, dilansir detikcom.
"Tujuan bersama kami agar astronaut Jepang dan Amerika mendarat di Bulan bersama-sama mewakili kedua negara kami," sebut Administrator NASA Bill Nelson.
Biden mengungkapkan antusiasmenya atas kolaborasi ini, khususnya pada fasilitas Gateway, yang akan melakukan perjalanan ke Bulan dan membantu para astronaut dalam berbagai misi di masa depan. Presiden AS juga menyatakan bahwa ia menantikan astronaut Jepang pertama yang bergabung dengan AS dalam misi Artemis ke permukaan Bulan.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
"Saya melihat astronaut Jepang pertama yang bergabung dengan kami dalam misi ini dan saya antusias dengan pekerjaan yang akan kami lakukan bersama di stasiun Gateway di sekitar Bulan," kata Biden.
Pada tahun 2023, AS akan mengirimkan sampel dari batuan luar angkasa 'Bennu' ke Jepang yang diperoleh oleh misi OSIRIS-REx NASA pada tahun 2021. JAXA berperan penting dalam membantu NASA mencapai tujuannya untuk program Stasiun Luar Angkasa Internasional dan Artemis. [JP]