WahanaNews.co.id | Di masa depan, pesawat luar angkasa China akan bisa lepas landas dan mendarat di bandara seperti pesawat penumpang pada umumnya. Uji terbang yang sukses dilakukan Juli lalu, menunjukkan pesawat ini memiliki keunggulan dibandingkan roket buatan Amerika Serikat (AS).
Saat ini, China sedang mengembangkan pesawat luar angkasa yang dikenal dengan nama Tengyun. Pesawat ini memiliki sistem lepas landas dan pendaratan horizontal (horizontal take-off and horizontal landing/HTHL).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Diberitakan South China Morning Post, seperti dilansir detikcom, Selasa (21/12/2021) sistem ini memberikan keunggulan dibandingkan kendaraan peluncuran luar angkasa setara milik AS, X-37B Orbital Test Vehicle (OTV) yang diluncurkan dengan roket.
"Teknologi pesawat luar angkasa China terinspirasi X-37B milik AS, tetapi OTV AS masih perlu diluncurkan dengan roket, sementara China kini telah mengatasi keterbatasan ini," komentar Su Ming, pimpinan redaksi majalah aviasi Naval and Merchant Ships.
Uji terbang Tengyun yang dikembangkan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) pada Juli lalu, diluncurkan pada penerbangan suborbital oleh kapal induk, bukan roket.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Pengujian HTHL yang berhasil menunjukkan pesawat luar angkasa China di masa depan akan bisa lepas landas dari bandara mana pun di negara ini. Itu berarti, penerbangan pesawat antariksa di masa depan bisa berubah dari saat ini, dari 30 kali setahun menjadi lebih dari 1.000 kali setahun, seperti pesawat biasa," prediksi Su Ming.
China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) mengumumkan proyek kedirgantaraan sipil Tengyun pada 2016, bertujuan mengembangkan sistem transportasi ruang angkasa yang dapat digunakan kembali.
China memiliki tujuan komersial jangka panjang untuk pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali, sehingga memotong biaya operasional satelit komersial.