WahanaNews.co.id | Saudi Aramco melaporkan pendapatan melonjak lebih dari dua kali lipat selama setahun penuh pada 2021. Perusahaan raksasa minyak Arab itu membukukan laba bersih US$ 110 miliar atau setara Rp 1.577 triliun (kurs Rp 14.340).
Jumlah itu meningkat 124% dibanding pada 2020 senilai US$ 49 miliar atau setara Rp 702,68 triliun. Kenaikan laba bersih seiring dengan harga minyak mentah yang tinggi, margin penyulingan dan refinery yang lebih kuat, serta konsolidasi bisnis bahan kimianya melalui perusahaan SABIC mampu berjalan optimal.
Baca Juga:
Harga Minyak Dunia di Tengah Sengitnya Perang Israel-Hamas
Mengetahui kabar itu, saham naik hampir 4% pada perdagangan Minggu (20/3). Realisasi laba bersih Saudi Aramco sebenarnya sesuai dengan ekspektasi serta analis yang disurvei oleh Reuters dengan perkiraan laba bersih sebesar US$ 109,7 miliar untuk setahun penuh.
"Hasil kuat kami adalah bukti disiplin keuangan kami, fleksibilitas melalui kondisi pasar yang berkembang dan fokus pada strategi pertumbuhan jangka panjang kami yang menargetkan pertumbuhan nilai bagi pemegang saham kami," kata CEO Aramco Amin Nasser dilansir detikcom dari CNBC, Senin (21/3/2022).
Saudi Aramco diuntungkan dari melonjaknya harga minyak selama tahun 2021 yang mana patokan Internasional minyak mentah Brent naik di atas US$ 80 per barel pada akhir tahun, naik sekitar 50% untuk periode 12 bulan. Kekurangan pasokan menambah banyak faktor yang mendorong ketidakpastian besar di seluruh kompleks energi dan komoditas, bahkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga:
Goldman Sachs Prediksi Minyak Melonjak ke US$105 per Barel Tahun 2023
"Meskipun kondisi ekonomi telah membaik secara signifikan, namun prospeknya tetap tidak pasti karena berbagai faktor makro ekonomi dan geopolitik," tuturnya.
Saudi Aramco juga mengumumkan dividen kuartal IV-2021 sebesar US$ 18,8 miliar, yang akan dibayarkan pada kuartal I-2022. Dividen tersebut ditutupi oleh kenaikan arus kas bebas menjadi US$ 107,5 miliar pada 2021, dibandingkan dengan US$ 49,1 miliar pada 2020.
Tak hanya itu, Saudi Aramco sebut akan merekomendasikan laba ditahan US$ 4 miliar untuk membayar saham bonus kepada investor, dengan persetujuan.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, pemegang saham akan menerima satu saham bonus untuk setiap 10 saham yang dimiliki. Akibatnya, total dividen untuk 2021 adalah US$ 75 miliar tunai, selain saham bonus.
Perusahaan juga mengatakan akan berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 13 juta barel per hari pada 2027, memperluas produksi cair ke kimia dan berupaya meningkatkan produksi gas lebih dari 50% pada 2030.
Selain itu, Saudi Aramco juga mengatakan ingin mencapai emisi gas rumah kaca Lingkup 1 dan Cakupan 2 bersih-nol di seluruh aset yang dioperasikan sepenuhnya dimiliki olehnya pada 2050.
Cakupan 1 mengacu pada emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan, sementara Cakupan 2 mencakup emisi tidak langsung dari pembangkitan daya beli yang dikonsumsi oleh perusahaan. [JP]