WahanaNews.co.id | Manusia kerdil itu membuat kehidupan secara komunal di tempat terisolir dan tak berhubungan dengan dunia asing.
Entah mitos atau fakta, ada manusia kerdil bertahan hidup di hutan sampai saat ini. Cerita manusia kerdil seperti itu tidak hanya di film belaka.
Baca Juga:
Aceh Sepakat Siap Menangkan FAKAR Pada Pilkada Kota Subulussalam
Beberapa waktu lalu, di pedalaman Aceh ada yang menemukan manusia kerdil Suku Mante.
Namun, manusia yang tak sengaja terekam kamera pengendara motor itu kabur berlari kencang di semak-semak.
Kemudian, berkembang cerita bahwa memang ada orang kerdil Suku Mante di hutan pedalaman Aceh.
Baca Juga:
Prestasi Atlet Kota Depok di PON 2024 Aceh-Sumut: Sumbang Medali Lengkapi Jawa Barat Raih Juara Umum
Hanya saja, tidak mudah menemukan orang-orang tersebut karena mereka bersembunyi dari manusia lainnya. Seperti diketahui, Indonesia memiliki keragaman suku yang melimpah.
Setiap daerah di Indonesia memiliki bermacam-macam suku. Secara umum, suku-suku yang ada saat ini berkembang dan eksis di tengah masyarakat. Manusia kerdil dan lincah kebanyakan dikenal sebagai hobbit.
Hobbit adalah salah satu jenis makhluk fiktif dalam karya fantasi Tolkien. Namun, sebenarnya manusia hobbit tak hanya fiktif belaka.
Manusia berukuran lebih kecil dari orang normal ini hidup di Indonesia. Fenomena orang kerdil di Indonesia ternyata juga ditemukan di Bone, Sulawesi Selatan.
Di Bone Sulawesi Selatan, manusia kerdil dikenal sebagai Suku Oni.
Suku Oni merupakan pribumi asli Kabupaten Bone yang dulunya bekerja membangun benteng, irigasi dan bangunan lainnya pada zaman kerajaan. Suku Oni terkenal sangat lincah dan kuat.
Mereka memang terbiasa tinggal di hutan dan hidup secara alami di dalamnya. Mereka juga dipercaya menjadi mata-mata raja Bone.
Cerita mengenai keberadaan suku Oni dimulai dari Ahmad Lukman, mantan kepala Desa Mappesangka yang mengaku pernah berjumpa dengan orang-orang yang tingginya hanya sekitar 70 sentimeter.
Ia mengaku pernah mengunjungi tempat tinggal mereka di dalam gua, di kawasan hutan Tanjung Palette.
"Waktu terpilih menjadi kepala desa untuk pertama kalinya, sekitar 17 tahun lalu, saya diundang oleh kepala suku Oni masuk ke dalam perkampungan mereka. Untuk mencapai pemukiman itu, kita harus berjalan sekitar tiga kilometer. Saat hendak masuk memang agak sulit, Karena, mulut guanya sangat kecil, hanya bisa dilalui orang kerdil saja. "Tapi di dalam gua, keadaannya sudah berbeda, terlihat sangat luas bahkan bertingkat-tingkat," jelas Lukman, melansir Kompas.com.
Manusia kerdil tersebut disebut-sebut tinggal di gua-gua di tengah hutan. Walau masih simpang siur, sebagian warga di sekitar pegunungan Bone menjuluki mereka sebagai makhluk setengah siluman.
Lantaran, sulit dijumpai dan bisa tiba-tiba menghilang dalam kerimbunan hutan. Namun, ada juga yang menganggapnya sebagai makhluk biasa yang sama dengan manusia pada umumnya. Tapi memang, hanya secara fisik lebih kecil.
Cerita lain menyebutkan, suku Oni bisa "dipancing" keluar dari tempat persembunyiannya menggunakan buah pisang yang diletakkan di mulut gua.
Namun, beberapa orang yang mencoba cara ini tidak mendapati kehadiran mereka. (JP)