WahanaNews.co.id | Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin mengingatkan warganya untuk segera booster, khususnya bagi penerima dua dosis vaksin Sinovac.
Melansir detikcom (28/3), sekitar dua juta vaksin Sinovac akan kehilangan status vaksinasi penuh mereka jika tidak menerima booster pada 1 April mendatang.
Baca Juga:
Terima Wakil PM Malaysia, Prabowo Nostalgia Hingga Bahas Isu Gaza
"Berdasarkan data terakhir, sekitar 2,09 juta penerima vaksin Sinovac untuk seri primer mereka belum mendapatkan suntikan booster," katanya.
"Mereka akan kehilangan status vaksinasi penuh mereka ketika tenggat waktu berakhir," sambungnya.
Batas waktu untuk penerima CoronaVac, vaksin yang diproduksi Sinovac, adalah 31 Maret, setelah diperpanjang dari 28 Februari. Khairy juga mengatakan bahwa mereka yang belum mendapatkan booster Sinovac mereka akan dianggap "tidak sepenuhnya divaksinasi" oleh Singapura.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Prabowo dan Wakil PM Malaysia: Kawan Lama dari Masa Muda
"Berdasarkan diskusi saya dengan menteri kesehatan Singapura, dia mengatakan mereka akan mempertimbangkan penerima Sinovac yang tidak divaksinasi sebagai tidak sepenuhnya divaksinasi," kata Khairy.
Malaysia mewajibkan booster untuk memastikan perlindungan optimal terhadap infeksin Covid-19 terutama dari gejala parah dan kematian akibat penyakit tersebut, terutama bagi kelompok lansia.
Meski pada 1 April mendatang negara tersebut akan melonggarkan pembatasan dan para pelancong tak wajib karantina, aturan memakai masker tetap diwajibkan dalam kondisi tertentu. [JP]