WahanaNews.co.id | Menanggapi tindakan China terkait pembatasan pada maskapai penerbangan AS di bawah protokol Covid-19, Amerika Serikat membalas dengan mengumumkan penangguhan 44 penerbangan pesawat penumpang China dari Amerika ke negeri raksasa Asia itu.
Dilansir detikcom dari kantor berita AFP, Sabtu (22/1/2022), otoritas China mempertahankan kontrol ketat atas entri perbatasan termasuk penerbangan yang dikurangi dan kebijakan "pemutus arus" di mana rute dihentikan jika terlalu banyak kasus infeksi Covid-19 dibawa dalam penerbangan.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Otoritas penerbangan China menggunakan kebijakan tersebut untuk membatalkan penerbangan maskapai American Airlines, Delta dan United ketika para penumpang yang hasil tesnya negatif Covid-19 sebelum lepas landas kemudian dinyatakan positif begitu tiba di China.
Departemen Transportasi AS menulis dalam pengumumannya pada hari Jumat (21/1/2022) bahwa "tindakan yang mengganggu operasi Delta, American dan United seperti yang dijelaskan di atas merugikan kepentingan publik dan memerlukan tindakan perbaikan yang proporsional oleh departemen."
"Maskapai-maskapai AS, yang mengikuti semua peraturan China yang relevan sehubungan dengan protokol pra-keberangkatan dan dalam penerbangan, tidak boleh dihukum jika penumpang, pasca-kedatangan, kemudian dinyatakan positif Covid-19," kata Departemen Transportasi AS.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Ke-44 penerbangan yang ditangguhkan AS tersebut dioperasikan oleh Air China, China Eastern Airlines, China Southern Airlines dan Xiamen Airlines dan dijadwalkan untuk keberangkatan antara 30 Januari dan 29 Maret.
Langkah itu dilakukan kurang dari tiga minggu sebelum Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
Beijing telah menangguhkan ribuan penerbangan dan meningkatkan pengujian Corona setelah ibu kota China tersebut mencatat kasus komunitas pertama dari varian Omicron akhir pekan lalu. [JP]