WahanaNews.co.id | Intel kini mewajibkan para karyawannya yang belum divaksin untuk segera menerima vaksin Covid-19 sebelum 4 Januari 2022. Jika tidak, mereka harus menjalani cuti tanpa gaji.
Aturan Intel ini mirip dengan aturan yang diterapkan Google, namun lebih keras. Dalam memo yang dikirimkan oleh bos HRD Intel Christy Pambianchi pada 7 Desember lalu, karyawan yang memang tidak bisa divaksin diwajibkan menyertakan surat pengecualian.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Atau bisa juga dengan melakukan tes swab seminggu sekali sekalipun mereka bekerja dari rumah. Surat pengecualian dari para karyawan ini akan ditinjau kembali pada 15 Maret 2022.
Nah, jika Intel tak menyetujui surat ini, maka si karyawan akan dipaksa cuti tanpa gaji selama setidaknya tiga bulan mulai 4 April. Namun Intel berjanji tak akan memecat karyawannya itu, dan mereka pun tetap mendapatkan asuransi kesehatan.
Sebelumnya, Intel memang sudah pernah menetapkan batas waktu untuk para karyawan yang belum divaksin, yaitu 4 Januari 2022. Namun mereka belum menentukan sanksi yang akan dikenakan untuk karyawannya yang tak mau divaksin.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Peraturan baru ini ditetapkan Intel untuk mengikuti mandat dari Presiden AS Joe Biden, yang mewajibkan karyawan di perusahaan dengan jumlah karyawan lebih dari 100 untuk divaksin.
Sebelumnya, Google juga mengirimkan memo ke karyawannya untuk memberikan bukti vaksinasi atau surat izin pengecualian. Jika tidak memberikan data tersebut sampai 13 Januari, maka karyawannya akan dipaksa cuti selama 30 hari, dan jika dalam 30 hari itu mereka tetap tak bisa memenuhi syarat tersebut, mereka akan dipaksa cuti tanpa gaji sampai dengan enam bulan, dan kemudian dipecat.
"Seperti yang kami pernah nyatakan sebelumnya, kewajiban vaksinasi kami adalah salah satu cara paling penting yang bisa kami lakukan untuk menjaga keamanan pegawai dan membuat layanan kami tetap berjalan," ujar Lora Lee Erickson, juru bicara Google.
"Kami berkomitmen untuk melakukan apapun untuk membantu pegawai kami yang bisa mendapat vaksinasi, dan kami akan bertahan dengan kebijakan vaksinasi kami," tambahnya. [JP]