WahanaNews.co.id | Sebanyak satu juta bibit ganja gratis oleh pemerintah Thailand akan di distribusikan ke warganya. Penyaluran ke seluruh negeri akan berlangsung pada bulan Juni.
Seperti diberitakan BBC, dilansir detikcom Kamis (12/5/2022), ini menandai aturan baru yang memungkinkan orang menanam ganja di rumah, kata menteri kesehatan Thailand.
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, mengumumkan langkah tersebut dalam sebuah unggahan di Facebook pada 8 Mei. Ia menyatakan niatnya untuk menanam ganja seperti tanaman rumah tangga.
Aturan baru, yang mulai berlaku pada 9 Juni, memungkinkan orang menanam ganja di rumah setelah memberi tahu pemerintah daerah mereka. Tapi tanaman itu harus memiliki tingkat medis dan digunakan secara eksklusif untuk tujuan pengobatan.
Selain itu, ganja tidak dapat digunakan untuk tujuan komersial tanpa izin lebih lanjut. Langkah ini merupakan langkah terbaru dalam rencana Thailand untuk mempromosikan ganja sebagai tanaman komersial karena, sekitar sepertiga dari tenaga kerjanya bekerja di bidang pertanian, menurut Bank Dunia.
Baca Juga:
ASEAN+3 Tandatangani MoU untuk Perangi Kejahatan Siber Lintas Batas
Di wilayah yang terkenal dengan hukuman keras terhadap obat-obatan terlarang, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara pada tahun 2018 yang melegalkan ganja untuk penelitian dan penggunaan medis.
Kerajaan juga telah melonggarkan undang-undang lokal seputar ganja. Merek minuman dan perusahaan kosmetik Thailand tahun lalu bergegas untuk meluncurkan produk dengan rami dan CBD, senyawa yang tidak memberikan efek tinggi pada pengguna, setelah penggunaannya disetujui untuk barang-barang konsumen.
Dalam unggahan lebih lanjut di Facebook pada 10 Mei, Anutin mencatat bahwa perusahaan Thailand yang terdaftar untuk melakukannya dapat menjual produk ganja yang mengandung kurang dari 0,2 tetrahydrocannabinol, atau THC, bagian dari tanaman yang bertanggung jawab untuk membuat orang mabuk.
"Ini akan memungkinkan orang dan pemerintah untuk menghasilkan lebih dari 10 miliar baht per tahun pendapatan dari ganja dan rami," tulis Anutin.
Kitty Chopaka, seorang pengusaha ganja yang berbasis di Bangkok, mengatakan bahwa undang-undang itu dimaksudkan untuk membuka jalan bagi orang-orang untuk menggunakan tanaman itu dalam teh atau sup obat.
"Itu masih akan dianggap kriminal jika Anda tidak memiliki kekuatan hukum dan Anda harus menjadi pasien dari beberapa bentuk penyakit agar dapat menggunakannya. Hanya dengan begitu Anda dapat menanam ganja di rumah dan menggunakannya sesuka Anda," kata dia. [JP]