WahanaNews.co.id | Bentuk melingkar di dasar laut yang tampak di Google Earth memancing rasa penasaran netizen. Banyak yang mengira itu adalah jejak alien dan UFO. Apa benar?
Gambar penampakan itu dibagikan Scott Waring, pemilik situs UFOsightingsdaily.com. Dia sering menemukan benda atau penampakan yang ia klaim "100% bukti keberadaan alien kuno".
Baca Juga:
Korut Rencanakan Peluncuran Satelit, Jepang-Korsel Minta Dibatalkan Langsung
Dikutip dari Live Science, Waring rajin meneliti foto-foto dari penjelajah NASA, dan dia mengklaim telah menemukan segalanya mulai dari monyet di Mars hingga tubuh raja Mars setinggi 7,3 meter yang terbunuh dalam pertempuran 1 juta tahun yang lalu.
Jadi, apa yang ditemukan Waring kali ini sungguh alien? Lingkaran tersebut berdiameter sekitar 6,8 kilometer dan terlihat sekitar 566 km di lepas pantai Lima, Peru. Lingkaran itu tampak naik dari dasar laut seperti bukit atau gunung.
Namun, kemungkinan besar, inti dasar laut ini adalah artefak data. Bentuk aneh itu dapat muncul karena berbagai alasan di dasar laut seperti yang terekam di Google Earth.
Baca Juga:
Ilmuwan Takjub, Ada 3 Bulan Baru Mengorbit di Neptunus dan Uranus
Untuk diketahui, Google menggunakan data dari berbagai sumber untuk memetakan dasar laut. Sumber-sumber ini memiliki resolusi, atau tingkat detail yang berbeda, dan ketika digabungkan, terkadang muncul bentuk aneh.
Dalam sebuah postingan blog tahun 2016, seorang developer di Google menunjukkan satu kekhasan data yang dapat menyebabkan penampakan artefak bukit dan lembah yang aneh.
Peta latar belakang dasar laut didasarkan pada peta yang dibuat oleh Scripps Institution of Oceanography yang menggunakan pengukuran gravitasi dari satelit untuk secara kasar memetakan pasang surut dasar laut (juga dikenal sebagai batimetri laut).
Untuk pemetaan lebih detail, Google juga mendapatkan data dari survei sonar berbasis kapal. Survei sonar ini mengirimkan getaran suara ke dasar laut, kemudian merekam gema untuk mendapatkan gambar beresolusi tinggi.
Kadang-kadang, pengukuran kasar berbasis satelit dan pengukuran kapal tidak sesuai, dan satu titik data dari satu atau yang lain dapat mengarah ke apa yang tampak seperti bukit atau kemiringan yang curam.
Nah, "alien" yang ditemukan Waring berada tepat di tengah garis transek di mana survei sonar kapal telah dilewati dengan jelas, sehingga memungkinkan bentuk tersebut merupakan efek samping dari menyatukan beberapa sumber data. Garis panjang ini terlihat di seluruh dasar laut di Google Earth, dan terkadang disalahartikan sebagai tanda-tanda peradaban yang hilang.
Di sisi lain, bentuk dasar laut yang aneh di Google Earth menggambarkan betapa sedikit yang kita ketahui tentang dasar laut.
Citra satelit yang mencakup hampir seluruh dasar laut dapat menyelesaikan fitur dasar laut hingga sekitar 1,5 km, sementara sonar dasar laut modern dapat mengungkapkan detail pada kedalaman 100 m.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), hanya 5% dari dasar laut yang telah dipetakan oleh sonar modern. [JP]