WahanaNews.co.id | Metaverse kini jadi salah satu buzzword yang banyak digaungkan setahun belakangan. Tapi ada satu dedengkot teknologi yang menyambut tren ini dengan dingin yaitu pencipta PlayStation Ken Kutaragi.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, legenda gaming itu menyebut konsep metaverse saat ini hanya menciptakan dunia 'hampir nyata' secara virtual. Menurutnya yang paling penting adalah menjadi bagian dari dunia nyata.
Baca Juga:
Ganti Logo Twitter Jadi X, Elon Musk Bisa Tekor Rp 300 T
"Kalian lebih memilih menjadi avatar yang sempurna ketimbang menjadi diri kalian yang sebenarnya? Itu pada dasarnya tidak ada bedanya dengan situs messageboard anonim," kata Kutaragi, seperti dikutip detikcom dari Gizmodo.
Kutaragi juga tidak senang dengan headset virtual reality (VR). Padahal mantan perusahaannya juga sedang mengembangkan headset VR generasi baru untuk PlayStation 5.
"Headset akan membuatmu terisolasi dari dunia nyata, dan saya tidak setuju dengan itu. Headset hanya mengganggu," ucapnya.
Baca Juga:
Eduprime Canangkan Layanan Melalui Metaverse
Di sisi lain, pendukung metaverse seperti CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO Microsoft Satya Nadella justru mengatakan bahwa metaverse akan mengandalkan kacamata AR dan headset VR dengan dunia virtual tiga dimensi.
Kutaragi merupakan pencipta PS1, PS2, PS3, dan PSP. Ia meninggalkan Sony pada tahun 2007 dan saat ini sibuk memimpin perusahaan robotika dan kecerdasan buatan bernama Ascent Robotics.
Bersama perusahaan barunya, Kutaragi juga memiliki visinya sendiri soal metaverse di masa depan. Tapi visinya lebih practical ketimbang sekedar berkumpul di dunia virtual.
Pria berusia 71 tahun ini membayangkan realita di mana data bisa diproduksi di dunia nyata lewat hologram. Ia meyakini orang-orang bisa melihat hologram dari e-commerce dan berinteraksi dengan hologram itu untuk berbelanja.
Kutaragi bukan satu-satunya tokoh teknologi yang meragukan konsep metaverse saat ini. Tahun lalu, CEO Niantic John Hanke menyebut konsep metaverse sebagai mimpi buruk yang dystopian. [JP]