WahanaNews.co.id | Bukan rahasia kalau pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, pro dengan Elon Musk.
Akan tetapi Dorsey yang baru saja keluar dari posisinya di Dewan Direksi Twitter malah dituding sebagai pengkhianat.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Jason Goldman, mantan direksi Twitter yang juga turut membidani kelahiran Twitter sekitar satu dekade silam, menilai bahwa Dorsey main belakang dengan Elon Musk tanpa sepengetahuan direksi yang lain.
Dia yakin bahwa Dorsey yang membujuk Elon Musk untuk membeli saja Twitter setelah sebelumnya Elon hanya membeli sebagian saham dan tidak jadi bergabung di dewan direksi.
Padahal menurutnya, Chairman Twitter Brett Taylor dan Sang CEO Parag Agrawal, sudah deal dengan Elon untuk menjadikannya direktur dengan syarat tidak lagi membeli lebih banyak saham Twitter.
Baca Juga:
Agar Elon Musk Buka Kantor X di RI, Kominfo Atur Strategi
Elon sendiri mengakui bahwa Jack Dorsey yang menyarankan agar ia membuat Twitter jadi perusahaan privat. Menurut Goldman, itu adalah bukti bahwa dialah yang meminta Elon membeli seluruh saham Twitter.
"Bagi saya, ini jelas adalah menikam direksi dari belakang oleh pendiri Twitter itu, ketika mereka sudah punya deal dan malah menjadi mentok," kata Goldman, melansir detikcom.
Pembelian Twitter oleh Elon Musk ini memang penuh drama. Terbaru, Para pemegang saham Twitter menggugat Elon Musk atas proses akuisisi yang kacau balau sehingga berimbas pada gejolak perubahan harga saham perusahaan.
Para investor mengatakan Musk menghemat USD 156 juta dengan tidak mengungkapkan bahwa dia telah membeli lebih dari 5% Twitter pada 14 Maret.
Musk terus membeli saham setelah itu, dan akhirnya mengungkapkan pada awal April bahwa ia memiliki 9,2% dari perusahaan, menurut gugatan yang diajukan pada hari Rabu di pengadilan federal San Francisco. [JP]