WahanaNews.co.id | Pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus, A380 baru saja menyelesaikan penerbangan dengan tenaga minyak goreng. Ini langkah untuk perjalanan berkelanjutan.
Seperti dilansir detikcom dari CNN, Minggu (3/4/2022), pesawat uji berjenis Airbus A380 menyelesaikan penerbangan tiga jam dari Bandara Blagnac di Toulouse, markas besar Airbus Prancis, pada 25 Maret.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Penerbangan itu menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF). Sebagian besar BBM yang dimaksud terbuat dari minyak goreng bekas dan lemak limbah yang beroperasi pada mesin Rolls-Royce Trent 900 tunggal.
Airbus lalu melakukan penerbangan A380 kedua, menggunakan bahan bakar minyak goreng yang sama, pada 29 Maret, terbang dari Toulouse ke Nice. Penerbangan kedua untuk memantau penggunaan SAF saat lepas landas dan mendarat.
Bahan bakar yang digunakan dipasok oleh TotalEnergies, sebuah perusahaan yang berbasis di wilayah Normandia, Prancis. BBM itu terbuat dari Hydroprocessed Esters and Fatty Acids (HEFA), yang bebas dari aromatik dan belerang.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Airbus telah menguji penggunaan penerbangan bertenaga SAF selama setahun terakhir, dengan A350 diuji pada Maret 2021, dan pesawat lorong tunggal A319neo terbang dengan minyak goreng pada Oktober.
Perusahaan berharap untuk mendapatkan sertifikasi pesawat untuk terbang di SAF pada akhir dekade ini. Saat ini, pesawat Airbus dapat ditenagai hingga 50% SAF, dicampur dengan minyak tanah tradisional.
"Meningkatkan penggunaan SAF tetap menjadi target utama untuk mencapai emisi karbon nol pada tahun 2050," kata Airbus dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan mengklaim bahwa pesawat terbang di SAF dapat menjaring antara 53% hingga 71% dari pengurangan karbon yang diperlukan untuk memenuhi tujuan itu. Airbus berencana untuk membawa pesawat tanpa emisi pertama di dunia ke pasar pada tahun 2035.
SAF diklaim netralitas karbon karena CO2 yang diserap saat bahan organiknya ditanam, sudah digunakan dalam jumlah terbatas oleh beberapa maskapai penerbangan. Tetapi harganya tinggi berarti adopsi yang luas tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Permintaan pesawat penumpang terbesar di dunia, A380, telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa maskapai beralasan bahwa mereka kurang hemat bahan bakar daripada pesawat jarak jauh yang lebih modern.
Airbus mengirimkan A380 terakhir ke maskapai Dubai Emirates pada akhir 2021. Baru-baru ini, Airbus mengumumkan bahwa pesawat raksasa itu akan dioperasikan untuk menguji mesin bertenaga hidrogen eksperimental, inovasi lain yang bertujuan untuk membuat terbang tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan. [JP]