WahanaNews.co.id | Pemerintah baru saja membatalkan PPKM Level 3 untuk momen libur Natal dan tahun baru. Pelaku wisata di Bantul pun bersyukur karena bisa meraup rezeki.
Salah seorang pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek Dardi Nugroho seperti dilansir detikcom, mengaku sangat bersyukur dengan. Hal itu bisa dimanfaatkannya untuk menyiapkan stok ikan.
Baca Juga:
PPKM di Sulsel Naik Level 3, Walkot Makassar Protes
"Kalau memang dibatalkan ya saya sangat bersyukur. Karena sebelumnya saya sempat membatalkan pesanan ikan, dan karena pembatalan PPKM itu membuat masih ada waktu untuk menyiapkan stok ikan," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (7/12/2021).
Dardi berharap dengan adanya pembatalan tersebut berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan di Pantai Depok. Selain itu dia meminta adanya QR code PeduliLindungi di setiap warung, mengingat sampai hari ini belum ada.
"Meski kita sudah menerapkan prokes kepada wisatawan namun ketika ada QR code PeduliLindungi kan akan lebih baik. Karena wisatawan yang terpapar COVID-19 langsung diketahui, apalagi wisatawan datang ke Pantai Depok tidak diwajibkan antigen," ucapnya.
Baca Juga:
Pemerintah Perpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 9 Mei 2022
Dihubungi terpisah, Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata di Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono mengaku bersyukur dengan pembatalan tersebut. Mengingat sektor pariwisata di Dlingo mulai bergeliat dan akan terganggu lagi jika ada pemberlakuan PPKM level 3 saat libur nataru.
"Ya tentu kami bersyukur karena saat ini pariwisata di kawasan Dlingo sedang beranjak membaik dan belum sepenuhnya pulih," ucapnya.
Terlebih, momen Natal dan tahun baru sangat dinanti oleh pelaku wisata di Kapanewon Dlingo yang berharap mendapatkan rezeki lebih saat libur nataru. Apalagi jumlah kunjungan wisata sudah semakin membaik meski belum seperti sedia kala.
"Sebelum pandemi dalam satu minggu kunjungannya mencapai 52 ribu namun untuk saat ini (PPKM Level 2) baru mencapai 22 ribu atau belum sepenuhnya pulih," katanya.
Pria yang kerap disapa Ipung ini mengungkapkan, hal itu karena adanya pembatasan 50% dari kapasitas objek wisata (obwis) saat libur nataru. Kendati demikian pihaknya tidak mempermasalahkan daripada ditutup.
"Kita tetap menerapkan pembatasan wisatawan hanya 50 persen dari kapasitas yang ada. Selain itu wisatawan juga wajib scan QR code aplikasi PeduliLindungi dan juga melakukan check out saat meninggalkan destinasi wisata," ujarnya.
Ketua PHRI Bantul Nurman Asmuni menyambut baik keputusan pemerintah yang membatalkan PPKM level 3 saat libur nataru sebab saat pariwisata di Bantul sudah membaik. Terlebih, Hotel dan restoran saat ini mulai ramai dengan kunjungan wisatawan.
"Okupansi hotel di Bantul sudah diatas 50 persen, demikian pula restoran juga sudah mulai ramai pengunjung. Karena itu harapannya saat libur nataru okupansinya bisa sesuai target," ucapnya.
Sebelumnya, PPKM level 3 batal diberlakukan serentak di momen libur Natal dan tahun baru (Nataru). Pemerintah memutuskan tidak akan menerapkan perlakuan sama di seluruh wilayah jelang libur Natal dan tahun baru 2022. (JP)