WahanaNews.co.id | Sekelompok peneliti dari Inggris ingin mencari jawaban mengapa ada banyak anak-anak yang dijadikan mumi dan dikubur dalam Biara Capuchin di Palermo, Italia.
Tim peneliti itu akan dipimpin oleh Kirsty Squires, Associate Professor bidang Bioarcheology Universitas Staffordshire, Inggris. Penelitian ini dimulai pekan depan.
Baca Juga:
Misteri di Balik Mumi Menjerit di Mesir Diungkap Peneliti
"Kami ingin mencoba memahami kehidupan dari masing-masing individu ini, soal kesehatan mereka, perkembangannya dan lain sebagainya," ujar Squires seperti dilansir detikcom, Selasa (11/1/2022).
Di Biara dan Pemakaman Capuchin ada 163 mayat anak-anak yang diawetkan menjadi mumi. Di sana bahkan ada satu ruangan khusus untuk menyimpan mumi anak-anak. Rencananya, tim peneliti akan menganalisa sekitar 41 mumi anak-anak di pemakaman itu.
"Kami juga ingin membandingkan data biologis anak-anak ini dengan unsur kebudayaan masyarakat setempat," imbuh Squires.
Baca Juga:
Baru-baru Ini Jasad Alien Betina Muncul di Meksiko, Ilmuwan Angkat Suara
Mumi anak-anak di pemakaman Capuchin diketahui berasal dari era tahun 1787 hingga tahun 1880-an. Total ada lebih dari 1.284 individu manusia yang dimumifikasi di pemakaman itu.
"Kami tahu, mereka mungkin berasal dari keluarga kelas menengah. Ritual mumifikasi memang biasanya digelar untuk individu yang lebih kaya seperti bangsawan, kelas menengah dan kalangan pendeta," ujar Squires.
"Jadi kami tahu bahwa mereka bukanlah golongan termiskin dari masyarakat. Tapi cuma itu yang kami ketahui. Mengapa mereka tidak dikuburkan saja sama seperti individu lainnya," ujarnya lagi.