WahanaNews.co.id | Miliarder dan raja judi Malaysia, Lim Kok Thay saat ini terancam bangkrut. Hal itu disebabkan karena anak usaha dari perusahaan kasinonya, Genting, yang bergerak layanan kapal pesiar gagal dapat suntikan dana.
Anak usaha Genting, saat ini memang tengah membangun kapal pesiar yang dijuluki Global Dream. Sayangnya, Lim gagal mendapatkan kesepakatan pendanaan dari pembuat kapal Jerman, MV Werften.
Baca Juga:
KPK Selidiki Kartu Anggota Kasino Atas Nama Syahrul Yasin Limpo
Dilansir detikcom dari Forbes, Sabtu (15/1/2022) Karena gagal mendapatkan pendanaan itulah, banyak pihak menganggap utang yang dimiliki oleh Genting akibat penurunan kinerja perusahaan selama pandemi, akan sulit dibayar. Saham Genting Hong Kong pun merosot 56%.
Kemudian, keadaan juga diperparah dengan penolakan agen asuransi kredit ekspor pemerintah Jerman, Euler Hermes. Dengan adanya penolakan itu grup Genting mengaku terancam gagal bayar dengan jumlah pokok agregat US$ 2,78 miliar.
Di sisi lain, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck keadaan yang saat ini terjadi oleh Genting karena perusahaan gagal dalam mencapai kesepakatan negosiasi dengan MV Werften. Hingga akhirnya disebut membahayakan 2 ribu pekerjaan yang berada di MV Werften.
Baca Juga:
Didepan Hakim Lukas Enembe Akui Main Judi di Singapura
Kinerja Genting memang telah merosot akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Perusahaan mencatat kerugian sebesar tiga kali lipat menjadi US$ 743 juta pada paruh pertama tahun 2021 dari US$ 238 juta pada tahun sebelumnya.
Selain bisnis kapal pesiar, Lim memiliki saham di resor kasino di Singapura, Malaysia, Filipina, dan AS. Akibat penurunan kinerja perusahaan, kekayaan Lim terkoreksi menjadi US$ 2,5 miliar, menurut data Forbes baru-baru ini.
Padahal sebelumnya, raja judi tersebut tercatat memiliki kekayaan bersih US$ 2,6 miliar, ia berada di peringkat ke-11 dalam daftar 50 Orang Terkaya Malaysia menurut Forbes yang terbit Juni 2021. [JP]