WahanaNews.co.id | Kapal armada Laut Hitam Rusia tenggelam setelah apa yang diklaim pihak Ukraina sebagai dampak dari serangan rudalnya. Rusia pun membombardir kawasan di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, usai kapalnya tenggelam.
Dilansir detikcom dari Reuters, Jumat (15/4/2022), meski tidak mengakui rudal Ukraina telah menghantam kapalnya, Rusia membombardir area di sekitar Kiev. Rusia mengklaim target yang dihancurkannya adalah pabrik yang membuat dan memperbaiki rudal anti-kapal.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Moskva merupakan kapal terbesar Rusia di armada Laut Hitam dan dilengkapi dengan peluru kendali untuk menyerang pantai dan menembak jatuh pesawat serta radar untuk memberikan perlindungan pertahanan udara bagi armada.
Pada hari pertama perang, 24 Februari, kapal itu memerintahkan para pembela Ukraina dari sebuah pos terdepan pulau untuk menyerah dan mereka mengirimkan kembali kata-kata cabul melalui radio, sebuah peristiwa yang ditandai pada prangko yang dirilis oleh Kiev beberapa jam sebelum mengatakan mereka telah menyerangnya.
Dalam pidato semalam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberi penghormatan kepada 'mereka yang menunjukkan bahwa kapal Rusia bisa pergi sampai ke bawah'.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Rusia telah menggunakan kekuatan angkatan lautnya untuk memblokade pelabuhan Ukraina dan mengancam potensi pendaratan amfibi di sepanjang pantai. Tanpa andalannya, kemampuannya untuk mengancam Ukraina dari laut bisa lumpuh.
"Jika laporan tentang tenggelamnya Moskva terbukti benar, itu akan menjadi simbol dari keseluruhan upaya militer Rusia sejauh ini," ujar ahli militer Rusia Michael Kofman seraya menyebutnya sebagai 'kerugian besar bagi angkatan laut Rusia'.
Tidak ada kapal perang sebesar itu yang tenggelam selama konflik sejak Jenderal Belgrano Argentina, ditorpedo oleh Inggris dalam perang Falklands 1982.
Usai kapal Rusia tenggelam, Kiev dilanda beberapa ledakan paling kuat yang terdengar sejak pasukan Rusia menarik diri dari daerah itu dua minggu lalu. Moskow mengatakan telah menyerang sebuah pabrik di ibu kota yang membuat dan memperbaiki rudal Ukraina, termasuk rudal anti-kapal.
"Jumlah dan skala serangan rudal terhadap sasaran di Kiev akan meningkat sebagai tanggapan atas setiap serangan teroris atau tindakan sabotase di wilayah Rusia yang dilakukan oleh rezim nasionalis Kiev," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Seorang warga, Kirill Kyrylo (38), mengatakan dia telah melihat tiga ledakan menghantam sebuah bangunan industri di seberang jalan dan menyebabkan kobaran api yang kemudian dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Kementerian pertahanan Rusia juga mengatakan telah merebut pabrik baja Ilyich di Mariupol, salah satu kawasan industri terakhir yang bertahan di kota timur yang terkepung dan menjadi lokasi pertempuran berat selama perang berlangsung. [JP]