WahanaNews.co.id | Drone Bayraktar TB2 dari Turki menjadi salah satu andalan Ukraina dalam melawan Rusia dan nyatanya cukup efektif.
Hal itu membuat Rusia mengajukan protes kepada pihak Turki.
Baca Juga:
Turki Bekuk 34 Mata-mata Israel yang Incar Warga Palestina
Seperti diberitakan, Bayraktar TB2 diklaim Ukraina telah mampu menghancurkan kendaraan militer Rusia atau pun menyasar konvoi militernya.
Seorang sumber birokrat Turki level atas menyatakan Rusia baru saja mengajukan komplain kepada Turki mengapa mereka memasok drone tersebut.
"Rusia kecewa dan dari waktu ke waktu mereka komplain mengenai penjualan drone itu. Mereka sudah pernah komplain dan sekarang mereka juga komplain," kata sang birokrat seperti dilansir detikcom dari Reuters, Minggu (10/4/2022).
Baca Juga:
Politisi Turki Langsung Meninggal Usai Pidato Bela Palestina
"Tapi kami sudah memberikan jawabannya, bahwa pembuatnya merupakan perusahaan swasta dan pembelian drone itu sudah dilakukan sejak sebelum perang berlangsung," jelasnya.
Drone itu adalah buatan perusahaan Turki bernama Baykar. Sebelumnya, Deputi Perdana Menteri Turki, Yavuz Selim Kiran, menyatakan bahwa drone itu bukan bantuan Turki untuk Ukraina melainkan pihak Ukraina membelinya dari perusahaan Turki. Nama perusahaan itu adalah Baykar.
Beberapa waktu lalu, Turki dan Ukraina juga menyepakati produksi Bayraktar TB2 bisa dilakukan di Ukraina. Bahkan ada pula drone Turki yang mesinnya adalah buatan Ukraina.
"Perusahaan industri pertahanan swasta bisa membuat kesepakatan semacam itu dengan negara. Ini (drone) bukanlah bantuan dari Turki. Drone itu produk yang dibeli oleh Ukraina dari perusahaan Turki. Terlebih lagi, Ukraina bukan satu-satunya negara yang membeli Bayraktar TB2. Ada antrean untuk membelinya," sebut Kiran.
"Fakta bahwa (Bayraktar TB2) menonjol sebagai salah satu elemen pertahanan dari militer Ukraina benar-benar menunjukkan sukses dan kualitas dari produk yang dibuat oleh perusahaan kami. (Tapi) kami tidak akan kehilangan posisi untuk negosiasi dengan kedua belah pihak," tambahnya.
Di samping dengan Ukraina, Baykar telah sepakat untuk menjual Bayraktar TB2 ke negara-negara lain seperti Qatar, Polandia dan Azerbaijan. Negara lain juga menunjukkan minatnya.
Drone itu, meski jelas tidak secanggih drone militer Amerika Serikat seperti Reaper, tetap dianggap ampuh dengan berbagai macam kelebihannya selain juga harganya tidak terlampau mahal. [JP]