WahanaNews.co.id | Rusia dilaporkan kehilangan banyak aset militernya karena serangan drone dari Ukraina. Mereka pun coba mengimplementasikan strategi baru untuk mengantisipasi hal itu, di antaranya dengan semacam selimut canggih.
Menurut laporan kantor berita Sputnik, tentara Rusia telah memakai material kamuflase di kendaraan perangnya sehingga lebih sukar dideteksi oleh musuh, misalnya oleh drone mata-mata milik Ukraina.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
"Kamuflase ini adalah material sintetis yang diletakkan di atas peralatan dalam bentuk cover. Material itu menurunkan radiasi panas, contohnya, dari sebuah tank hingga beberapa kali lipat, sehingga hampir berpadu dengan lingkungannya," klaim sumber terkait.
Melansir detikcom, Minggu (1/5/2022) material itu diklaim membuat kendaraan perang Rusia lebih sukar dideteksi oleh radar. Kegunaan utamanya adalah menghindari deteksi dari drone atau pesawat mata-mata.
Kamuflase itu sudah diletakkan antara lain di perangkat peluncur misil dan tank T-90M Provy. Hal ini dipandang penting karena drone seperti Bayraktar TB2 ataupun Switchblade bantuan Amerika, terus lalu lalang dan melancarkan serangan.
Baca Juga:
Antonio Guterres PBB Kutuk Siklus Pembalasan Israel-Iran, Imbau Pencegahan Eskalasi
Terlebih peralatan tempur Rusia di darat terkesan tanpa perlindungan yang memadai. Malah sebelum digunakannya kamuflase canggih itu, banyak kendaraan tempur Rusia disamarkan dengan seadanya, misalnya dengan karpet.
Drone buatan perusahaan Turki Bayraktar TB2 misalnya, mampu mendeteksi target sampai sejauh 50 kilometer. Dengan kamuflase baru itu, drone Bayraktar tentu diharapkan lebih sulit dalam melacak target aset Rusia.
Selimut kamuflase itu diproduksi oleh perusahaan Ruselectronics. Ia dapat membuat peralatan perang menjadi mirip dengan lingkungan dan struktur di sekitarnya karena diklaim dapat berubah warna, sehingga sukar dilihat oleh drone.