WahanaNews.co.id | Tidak ada kata terlambat buat yang mau beralih hidup cermat untuk mencapai hidup merdeka finansial. Perencana keuangan Safir Senduk membagikan tips buat kalian yang mau mulai hidup cermat.
"Evaluasi kembali apa value yang menurut kita anggap penting, yang kalian prioritaskan banget sebagai contoh banyak orang value hidup saat ini, hidup untuk membeli barang itu coba values diubah, value lebih memikirkan apa yang harus kita lakukan untuk masa depan, apa yang terjadi pada kita, kalau nanti sudah tidak bekerja kalau kita seorang karyawan. Apa yang harus kita lakukan? Berarti values yang paling tepat menyiapkan dana untuk kita pensiun nanti," ujar Safir Senduk dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga:
Berikut 4 Tips Jadi Konsumen yang Cerdas dan Bijak!
"Jadi nomor satu adalah revaluasi lagi apa aspek-aspek yang kita anggap penting dalam hidup kita," sambungnya.
Safir mengatakan langkah selanjutnya biasakan diri untuk hidup baru, sehingga dapat melakukan penyesuaian dalam hidup cermat dan hemat. Tujuannya tak lain untuk mendapati merdeka secara finansial.
"Setelah revaluasi value atau nilai itu, dia harus berubah yang biasanya makan di tempat itu, enggak lagi makan di situ, dia harus bisa membiasakan diri harus bisa pada hidup barunya itu, dan menyesuaikan diri ini tidak gampang," paparnya.
Baca Juga:
Berikut 7 Tips Membangun Rumah dengan Dana Terbatas Bagi Pemula
Safir mengungkapkan setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, kalian harus menata tujuan hidup dan rencana investasi di masa yang akan datang. Oleh karena itu dengan gaya hidup cermat akan membawa rate investasi kalian semakin bertambah.
"Ada loh dan banyak orang yang mengambil investasi atau menyisihkan ruang untuk investasi karena dia enggak betul-betul fokus pada investasi, jadi investasi enggak fokus di situ.
Nah dengan orang memiliki frugal living, maka dia bisa menaikan rate investasi tadi dan next time dia membeli barang konsumtif dia punya cara pandang baru terhadap pembelian barang baru konsumtif, karena dia fokusnya di investasi. Jadi intinya adalah ketika fokus pada investasi, dia akan berpikir dua kali kalau mau boros," tutup Safir. [JP]