WahanaNews.co.id | Infeksi Covid-19 dapat menyebabkan dampak luas dan berkepanjangan bagi kesehatan tubuh, hal ini disebut sebagai fenomena long Covid atau post Covid. Salah satu contoh gejala long Covid yang jadi perhatian peneliti adalah demensia.
Diketahui sebelumnya para pasien dengan long Covid melaporkan lebih sulit berkonsentrasi usai sembuh. Mereka mengalami kabut otak (brain fog) yang dideskripsikan sebagai sering lupa, linglung, dan sulit berpikir.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Mengapa ini terjadi belum diketahui pasti namun peneliti berkeyakinan kemungkinan karena dampak peradangan, kerusakan organ, atau minimnya suplai oksigen ke otak.
Covid-19 sebabkan risiko demensia?
Demensia sendiri adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif otak. Awam biasanya menyamakan demensia dengan pikun.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Satu studi yang dipublikasi dalam jurnal Alzheimer's & Dementia melihat memang ada hubungan dua arah antara Covid-19 dan demensia. Pengidap demensia bisa jadi lebih berisiko mengalami Covid-19 gejala parah, namun sebaliknya Covid-19 juga bisa menyebabkan risiko demensia jadi lebih tinggi.
"Orang-orang dengan demensia akan lebih berisiko terhadap infeksi. Sementara reaksi imun yang buruk saat infeksi menempatkan individu pada risiko demensia lebih tinggi," ungkap peneliti dalam jurnal seperti dikutip detikcom dari Medical News Today, Senin (7/3/2022).
Covid-19 juga bisa berhubungan dengan demensia lewat stroke. Masalah pembekuan darah yang dialami pasien Covid-19 dapat memicu stroke bila terjadi di otak sehingga berujung demensia. [JP]