WahanaNews.co.id | Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengumumkan, proyek pengembangan Masjid Quba Madinah akan diperluas.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masjid menjadi 66.000 jamaah.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Masjid Quba Madinah terletak 5 kilometer di selatan Masjid Nabawi. Masjid Quba Madinah dibangun pada tahun 1 H atau 622 M.
Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa Nabi Muhammad SAW sering mengunjungi Masjid Quba Madinah, terutama pada hari Sabtu. Rasulullah juga menganjurkan para sahabat untuk beribadah di sana.
Dilansir detikcom dari Arab News, , struktur Masjid Quba Madinah direncanakan akan meluas hingga 50.000 meter persegi. Saat ini, masjid tersebut memiliki area salat seluas 5.000 meter persegi, dan bangunan serta fasilitas seluas 13.500 meter persegi. Dengan luas saat ini, Masjid Quba Madinah dapat menampung hingga 20.000 jemaah.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Mohammed bin Salman mengatakan, perluasan area Masjid Quba Madinah direncanakan agar dapat mengakomodasi lebih banyak jamaah selama musim padat pengunjung. Contohnya seperti pada hari raya Idul Fitri.
Sebelumnya pada 2018, Mohammed bin Salman menginstruksikan pemugaran 130 masjid bersejarah yang merupakan bagian dari program revitalisasi nasional pemerintah. Ia mengatakan, masjid-masjid kuno penting karena memiliki signifikansi agama, sosial, budaya dan arsitektur yang kaya.
Karena itu, sambungnya, proyek pemugaran ini akan melestarikan gaya arsitektur masjid dan monumen lain yang berdekatan. Sementara itu, halaman teduh akan dibangun di empat sisi dan terhubung ke area salat yang secara struktural tidak melekat pada bangunan saat ini.
Menurutnya, revitalisasi Masjid Quba Madinah dapat meningkatkan pengalaman ibadah dan budaya bagi pengunjung.
Untuk diketahui, Masjid Quba Madinah direnovasi pada era kedua khalifah Usman bin Affan dan Umar bin Khattab. Umar bin Khattab merupakan yang pertama menambahkan menara ke struktur masjid tersebut.
Sejumlah dermawan turut merenovasi masjid, di antaranya pada 1057, 1177, 1293, 1355, 1462 dan 1503, beberapa kali selama era Utsmani, hingga yang terakhir pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid.
Selama era Saudi, Masjid Quba dan tempat ibadah lainnya rutin direvitalisasi. Pada tahun 1968, sisi utaranya diperluas, dan kemudian pada tahun 1985 Raja Fahd memerintahkan beberapa perluasan, sambil mempertahankan fitur arsitektur bangunan yang signifikan secara historis.
Pengembangan Masjid Quba Madinah ke depan juga direncanakan untuk mengatasi kepadatan penduduk dan meningkatkan keamanan jamaah. Sistem jalan akan diubah untuk memberikan akses yang lebih mudah ke masjid.
Sebanyak 57 lokasi, termasuk sumur, ladang dan kebun, juga akan dikembangkan atau direhabilitasi sebagai bagian dari proyek. [JP]