WahanaNews.co.id | Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) akan mengadakan pertemuan darurat pada Jumat ini.
Menurut sumber terpercaya, negara-negara lain diajak untuk mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) yang menggelontorkan minyak dari cadangan darurat.
Baca Juga:
Trump Gerak Cepat Cegah Israel Dihukum FIFA dan UEFA Jelang Piala Dunia 2026
Setelah mengumumkan rekor pelepasan 180 juta barel minyak, Presiden AS Joe Biden mengatakan negara-negara lain dapat melepaskan sebanyak 30-50 juta barel minyak.
"Semakin tinggi angkanya, semakin besar kemungkinan harga turun," kata Biden melansir detikcom, Jumat (1/4/2022).
Penjualan di pasar minyak dipercepat setelah pengumuman Biden. Alhasil harga minyak AS secara singkat mengalami penurunan. Dalam perdagangan baru-baru ini, harga minyak turun 6,8% menjadi US$ 100,47 per barel.
Baca Juga:
Pria Texas Raup Rp29 Miliar dari Insider Trading, Tertangkap Setelah Dengar Percakapan Istri
Seorang juru bicara IEA menolak berkomentar. Namun, Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan pemerintah IEA berkumpul dalam pertemuan luar biasa untuk membahas langkah seperti apa yang dapat mereka ambil untuk menciptakan stabilitas ke pasar minyak.
Pada awal Maret, IEA mengumumkan pelepasan terkoordinasi 60 juta barel dari cadangan darurat negara-negara anggota, termasuk 30 juta dari cadangan minyak strategis AS. [JP]