WahanaNews.co.id | Serangan Rusia terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022 direspons banyak pihak. Layanan streaming dan siniar Spotify memutuskan menutup kantor yang berbasis di Rusia.
Menurut Spotify, serangan Rusia ke Ukraina dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga:
Spotify Lakukan PHK Kepada 1.500 Karyawan
"Kami sangat terkejut dan sedih dengan serangan tak beralasan di Ukraina," kata juru bicara Spotify dilansir detikcom dari The Wrap.
Penutupan kantor Spotify dilakukan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Bukan cuma itu, Spotify juga berjanji untuk mendukung komunitas global karyawan mereka di Ukraina.
"Prioritas pertama kami selama seminggu terakhir adalah keselamatan karyawan kami dan untuk memastikan Spotify terus berfungsi sebagai sumber penting berita global dan regional pada saat akses ke informasi lebih penting dari sebelumnya," paparnya.
Baca Juga:
Rusia Ancam Tentara Inggris yang Melatih di Ukraina Sebagai Target Sah
"Kami telah menutup kantor kami di Rusia tanpa batas waktu dan kami memberikan dukungan individu kepada personel kami serta komunitas global karyawan Ukraina kami."
Spotify hanya menutup kantor mereka yang berbasis di Rusia. Layanan mereka tetap bisa akan tersaji di negara tersebut.
Platform tersebut beralasan hal itu demi memberikan informasi global untuk kepada penduduk Rusia.
"Hari ini, kami meluncurkan panduan global di platform Spotify untuk memberikan berita terpercaya kepada pengguna kami di seluruh dunia," ungkap Spotify.
"Kami pikir sangat penting untuk mencoba menjaga layanan kami tetap beroperasi di Rusia untuk memungkinkan aliran informasi global," lanjutnya.
Spotify bukan satu-satunya platform dari industri hiburan yang memberikan 'sanksi' kepada Rusia atas serangan militer ke Ukraina.
Sebelumnya, Netflix juga menghentikan semua proyek produksi film sampai serial di Rusia. Diketahui Netflix memiliki empat serial berbahasa Rusia yang saat ini masih dalam tahap produksi.
Salah satu serial itu adalah Zato, drama yang bercerita mengenai seorang detektif.
Beberapa rumah produksi juga menunda penayangan film-film terbaru mereka, seperti The Batman (Warner Bros.), Turning Red (Walt Disney), Morbius (Sony Pictures), dan masih banyak lagi. [JP]