WahanaNews.co.id | China jadi satu-satunya negara di dunia yang sampai saat ini bersikeras menerapkan strategi nol kasus Covid. Sementara banyak negara lain melakukan pendekatan 'berdamai' dengan virus, perlahan melakukan pelonggaran sambil menerima Covid-19 akan jadi penyakit endemi.
Kota Shenyang yang terletak di Provinsi Liaoning contohnya ditempatkan di bawah lockdown sejak Senin (21/3), tengah malam, karena ada 47 kasus positif.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Pengendalian ketat berulang yang dilakukan otoritas China disebut mulai membuat warga frustasi. Beredar video yang menunjukkan warga di media sosial China yang menolak tes dan karantina massal.
Berbagai unggahan dari netizen China pun sempat viral sebelum akhirnya dihapus, mulai dari pekerja pabrik yang tak bisa pulang karena antre tes massal sampai pasien meninggal karena telat mendapat penanganan akibat belum tes.
"Sudah tiga tahun sejak wabah dan pemerintah masih sangat tidak efektif dalam menanganinya. Pemerintah yang malas dengan aturan satu untuk semua mengabaikan hidup dan mati rakyat," komentar satu netizen di Weibo seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Dalam rapat minggu lalu, Wakil Kepala Komisi Kesehatan China Wang Hesheng mengaku pihaknya sudah melakukan penyesuaian aturan. Kebijakan pengendalian Covid-19 yang baru diklaim lebih minim menyebabkan gangguan.
"Dengan hanya mengorbankan sedikit aktivitas normal sebagian kecil orang, dan pengendalian mobilitas di wilayah yang kecil, hasilnya adalah produktivitas dan kehidupan yang normal bagi banyak orang di wilayah yang lebih luas," kata Wang. [JP]