WahanaNews.co.id | Di tengah melonjaknya kasus Omicron Covid-19 di sejumlah negara, organisasi kesehatan dunia WHO harus berhadapan dengan skandal rasisme. Tudingan ini dialamatkan pada direktur regional Pasifik Barat.
Dalam sebuah pernyataan, WHO menyebut tengah memeriksa tuduhan tersebut. Selain soal rasisme, WHO juga memeriksa tuduhan terkait kebocoran data sensitif tentang vaksin.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
"Mengetahui adanya tuduhan tersebut dan mengambil langkah yang diperlukan untuk menindaklanjuti masalah tersebut," tulis WHO dalam pernyataan untuk Reuters, dilansir detikcom Minggu (30/1/2022).
Dalam pernyataan WHO, direktur WHO Regional Pasifik Barat Takeshi Kasai telah mengakui 'kasar' terhadap staf. Namun pejabat yang berkantor di Manila, Filipina, ini menolak tudingan rasisme maupun membagikan informasi rahasia ke Jepang.
Skandal rasisme mencuat setelah ada komplain internal dari staf yang dikirimkan pada Oktober silam. Para staf menuding Kasai bersikap otoriter dan membagikan data rahasia kepada pemerintah Jepang untuk mempermudah diplomasi dalam mendapatkan sumbangan vaksin Covid-19. [JP]