WahanaNews.co.id | Hingga 21 Mei sudah ada 98 kasus cacar monyet di negara non-endemi yang terkonfirmasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kasus-kasus yang terdeteksi datang dari 'kelompok' Afrika Barat.
Baca Juga:
Cegah Kanker Serviks, Kemenkes Ajak Perempuan Segera Vaksinasi HPV
"Sampai saat ini, semua kasus yang sampelnya dikonfirmasi oleh tes PCR telah teridentifikasi dari clade Afrika Barat," tulis WHO seperti dikutip dari laman resminya pada Senin (23/5/2022).
"Pengurutan genom dari sampel swab di Portugal menunjukkan kecocokan antara virus cacar monyet yang sekarang menyebabkan wabah dengan virus dari Nigeria yang kasusnya diekspor ke Inggris, Israel, dan Singapura pada tahun 2018 serta 2019," lanjut WHO.
Virus cacar monyet diketahui ada dua jenis yaitu yang berasal dari kelompok Afrika Barat dan Congo Basin (Afrika Tengah). Perbedaan di antara keduanya adalah virus dari Afrika Barat cenderung menyebabkan gejala lebih ringan.
Baca Juga:
Menkes Budi Izinkan Dokter Umum Operasi Caesar di Daerah Terpencil
"Infeksi pada manusia dengan clade Afrika Barat tampaknya menyebabkan gejala lebih ringan dibandingkan clade Congo Basin. Tingkat kematiannya sekitar 3,6 persen dibandingkan clade Congo Basin yang mencapai 10,6 persen," ungkap WHO. [JP]