WahanaNews.co.id | Bank raksasa Singapura, DBS Group mencatatkan kenaikan laba seiring pulihnya ekonomi yang dilanda pandemi Covid-19, serta pertumbuhan pinjaman dan membaiknya kualitas aset.
Seorang analis di Jefferies, Krishna Guha mengatakan bahwa laba kuartal keempat bank sedikit di bawah perkiraan karena pendapatan non-bunga yang lebih rendah dari yang diharapkan, sementara pertumbuhan metrik pendapatan lainnya terbilang memuaskan.
Baca Juga:
Raffi Ahmad Jadi Waketum Kadin Versi Anindya Bakrie, Jadi Sorotan Media Asing
"Panduan untuk 2022 sejalan dengan masukan kami saat ini tetapi untuk biaya pinjaman, dan kemungkinan akan menjadi pendorong revisi pendapatan positif berikutnya," kata Guha dalam sebuah catatan seperti dilansir detikcom, Senin (14/2/2022).
DBS mengatakan laba bersih untuk Oktober-Desember naik menjadi S$ 1,39 miliar (US$ 1,03 miliar) atau Rp 14,7 triliun (asumsi kurs: Rp 14.300).
"Kami menantikan tahun mendatang dengan neraca yang dikelola dengan hati-hati yang siap untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga," kata CEO DBS Piyush Gupta dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Empat Nelayan Indonesia Telah Dibebaskan Otoritas Singapura
Dia menambahkan bahwa Bank DBS mengharapkan pertumbuhan pinjaman satu digit atau lebih baik tahun ini, setelah melaporkan peningkatan 9% tahun lalu.
DBS yang memperoleh sebagian besar keuntungannya dari Singapura dan Hong Kong, bulan lalu mencapai kesepakatan untuk membayar S$ 956 juta untuk membeli bisnis konsumen Citigroup di Taiwan.
Laba setahun penuh Bank DBS naik 44% ke rekor S$ 6,8 miliar dengan pertumbuhan 9% untuk pinjaman, tertinggi dalam tujuh tahun. Penyisihan kerugian pinjaman turun menjadi S$ 33 juta pada kuartal terakhir dari S$ 577 juta pada tahun sebelumnya. [JP]