WahanaNews.co.id |Samsung diperkirakan memproduksi 300 juta ponsel selama 2021, di mana 238,88 juta di antaranya diproduksi sendiri.
Lalu 60 juta unit sisanya diproduksi perusahaan rekanan mereka seperti Wintech dan Huaqin. Dari jumlah produksi ini bisa diperkirakan berapa banyak unit ponsel yang dikapalkan, yaitu sedikit lebih rendah dari total produksi.
Baca Juga:
Samsung Kembali Tunda Peluncuran One UI 7 Beta
Hal ini dikarenakan unit yang baru diproduksi biasanya membutuhkan waktu satu sampai dua bulan sampai akhirnya dikapalkan, sementara para distributor biasanya hanya bisa menyimpan ponsel dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang yang bisa diproduksi.
Dari semua unit yang diproduksi itu, 25 juta unit di antaranya adalah seri Galaxy S21, hampir sama dengan unit Galaxy S20 yang diproduksi Samsung pada 2020. Padahal, tahun 2020 disebut lebih buruk ketimbang 2021 dalam hal penjualan ponsel.
Ditambah lagi, Galaxy S20 masih harus berbagi pasar dengan lini Galaxy Note pada 2020. Sementara untuk tahun 2021 Samsung tak lagi memasarkan lini tersebut. Sebagai informasi, biasanya Samsung mengapalkan sekitar 35-40 juta unit Galaxy S setiap tahunnya.
Baca Juga:
Buka Peluang Baru untuk Kesehatan Preventif dengan Galaxy Watch Terbaru dan BioActive Sensor
Dilansir detikcom dari The Elec, Senin (17/1/2022), penjualan Galaxy S21 yang tak memuaskan ini salah satunya diakibatkan masalah produksi yang terjadi di Vietnam akibat pandemi. Juga tentunya kelangkaan chip secara global ikut berdampak pada hal tersebut.
Penjualan terbanyak Samsung pada 2021 berasal dari ponsel kelas menengah seperti seri Galaxy A dan Galaxy M. Dalam laporan ini tak disebutkan berapa banyak seri Fold dan Flip yang diproduksi, meski dalam beberapa analisis lain, performa penjualan lini produk tersebut terbilang bagus.
Untuk 2022 Samsung berencana mengapalkan 334 juta unit ponsel, di mana 285 juta unitnya akan diproduksi sendiri dan sisanya akan diproduksi oleh perusahaan rekanan mereka. [JP]