WahanaNews.co.id | Pada pertemuan hari terakhir AHMM ke-15, Kementerian Kesehatan RI sebagai Co-chair Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan ASEAN-AS menjajaki kerja sama sektor kesehatan dengan Amerika Serikat.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut kepemimpinan Indonesia terhadap pelibatan sektor kesehatan dalam pengembangan tiga tahun hubungan ASEAN-AS.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
“Dalam sesi khusus Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan ASEAN-AS, kami berkesempatan mendiskusikan dan mengadopsi Kerangka Acuan ASEAN-U.S serta menyepakati kerja sama untuk mengembangkan rencana kerja tiga tahun,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers AHMM, Minggu (15/5).
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk memperkuat 3 hal.
Pertama, penguatan sistem kesehatan untuk me keadaan darurat. Kedua mendorong investasi layanan kesehatan primer, Puskesmas. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat membudayakan gaya hidup sehat dan pengurangan biaya kesehatan.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Selain itu, penguatan layanan kesehatan primer juga penting untuk memastikan kelompok rentan dapat mengakses layanan perawatan sesuai yang dibutuhkan dengan cara yang adil.
Kedua, pengembangan sistem kesehatan melalui SDM. Sistem kesehatan yang kuat dan merata harus diimbangi dengan tenaga kesehatan yang terlatih dan berkinerja baik. Untuk itu, ASEAN dan AS berupaya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan jumlah tenaga kesehatan serta memastikan relevansi kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk.
Ketiga, penguatan sistem informasi dan data untuk mendukung pengembangan produksi vaksin, terapi, dan alat diagnostik lokal. Dalam pelaksanaannya, kedua negara sepakat untuk melakukan transfer teknologi dan know-how, serta peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan.