WahanaNews.co.id | Guna meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan penyebaran varian virus Covid-19 baru, Omicron, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta aktivitas perkantoran dikurangi.
Luhut mengimbau perusahaan agar tidak mempekerjakan karyawannya secara langsung di kantor secara 100%. Kalau bisa aktivitas kantor menurut Luhut paling banyak dilakukan dengan kapasitas 75% saja.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Kami imbau kalau di kantor tidak perlu 100%, tidak usah 100% yg hadir, jadi diatur saja. Mungkin jadi 75% sampai 2 minggu ke depan, diatur lah asesmen sama kantor masing-masing. Khususnya memang kantor, industri tak ada masalah," ungkap Luhut dalam rapat evaluasi PPKM, yang diadakan secara virtual, seperti dilansir detikcom, Minggu (16/1/2022).
Luhut pun mengimbau opsi work from home alias kerja dari rumah tetap dilakukan. "Perkantoran jika ada opsi work from home masih mampu tingkat produktivitas, saya imbau opsi itu diambil. Hal ini dilakukan agar kasus terkendali," tegasnya.
Koordinator PPKM Jawa Bali itu pun meminta kepada kantor-kantor kementerian dan lembaga pemerintah juga mengurangi kegiatan dan rapat-rapat secara offline untuk sementara waktu. Meski tak melarang kegiatan dilakukan, dia menilai ada baiknya kegiatan-kegiatan rapat dilakukan secara daring.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
"Kepada seluruh kementerian dan lembaga diminimalisir kegiatan rapat luring, lakukanlah secara daring. Tapi kami nggak melarang untuk bertemu lakukan lah asesmen sendiri," kata Luhut.
Luhut sendiri sudah punya prediksi soal puncak penyebaran varian Omicron di Indonesia. Kapan tuh?
Dia memperkirakan puncak gelombang penyebaran varian Omicron bakal terjadi di pertengahan bulan Februari mendatang. Maka dari itu dia meminta semua orang waspada.
"Berangkat dari trajectory kasus Covid-19 di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron terjadi di tengah Februari sampai awal Maret ini. Namun pemerintah akan mitigasi agar peningkatan kasus lebih landai," kata Luhut.
Luhut juga mengatakan pengetatan mobilitas dan aktivitas masyarakat bisa saja diambil apabila kondisi penyebaran Omicron makin tinggi di Indonesia.
"Berbagai langkah yang dilakukan adalah penerapan protokol kesehatan, akselarasi vaksinasi, dan pengetatan mobilitas jadi opsi terakhir yang bakal dilakukan," pungkas Luhut.
Salah satu pengetatan yang bakal dilakukan adalah pada aktivitas di ruang publik. Luhut bilang hanya orang yang sudah vaksin dua kali saja yang boleh melakukan aktivitas di tempat publik.
"Masuk ke tempat publik akan diperketat, hanya yang sudah vaksin dua kali dapat aktivitas di tempat publik. Maka yang belum vaksinasi dua kali segera lakukan ini," tegas Luhut.
Tak lupa, Luhut juga mengingatkan agar semua orang menahan diri untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Bahkan, pejabat pun sudah dilarang berpergian ke luar negeri. [JP]