WahanaNews.co.id | Sebanyak tujuh orang oligarki Rusia dilaporkan meninggal sejak akhir Januari. Sekitar lima di antaranya diduga bunuh diri.
Kemudian, tiga dari mereka diduga membunuh anggota keluarganya sebelum bunuh diri.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dilansir detikcom, Selasa (10/5/2022), empat orang di antaranya berkaitan dengan perusahaan energi besar milik Rusia, Gazprom. Lalu siapa saja para oligarki tersebut?
Pertama, adalah Leonid Shulman. Seorang pejabat eksekutif di Gazprom ditemukan tewas di desa Leninsky dekat Leningrad pada 30 Januari 2022.
Media pemerintah Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa catatan bunuh diri ditemukan di tempat kejadian. Para penyelidik menyelidiki kematian itu sebagai bunuh diri.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Penyiar nasional Rusia RenTv telah mengidentifikasi pria itu sebagai Leonid Shulman, Kepala Transportasi di Gazprom Invest.
Kedua, adalah Alexander Tyulakov. Hanya sebulan setelah itu, Tyulakov yang juga pejabat eksekutif Gazprom ditemukan tewas di daerah yang sama.
Ia ditemukan tewas di garasinya pada 25 Februari. Novaya Gazeta, sebuah surat kabar independen Rusia melaporkan dia meninggal karena bunuh diri.
Ketiga, Mikhail Watford, miliarder Rusia kelahiran Ukraina, ditemukan tewas di rumahnya di Surrey, Inggris pada 28 Februari. Polisi Surrey mengatakan penyebab kematian sedang diselidiki.
Keempat, pengusaha Rusia lainnya, Vasily Melnikov ditemukan tewas bersama keluarganya di Nizhny Novgorod pada akhir Maret menurut surat kabar Rusia, Kommersant.
Melnikov merupakan pemilik MedStom, sebuah perusahaan perlengkapan medis. Menurut Komite Investigasi Rusia, seorang pria berusia 43 tahun, istrinya 41 tahun, dan dua anak berusia empat dan 10 tahun ditemukan tewas ditikam pada 23 Maret.
Komite investigasi tidak menyebutkan nama Melnikov, tetapi usia korban tewas dan lokasi kejadian sesuai dengan laporan Kommersant.
Pada saat kejadian, Maret lalu, dikatakan tidak ada tanda-tanda pemaksaan masuk ke apartemen dan pisau ditemukan dan telah disita.
"(Penyelidik) sedang mempertimbangkan beberapa versi tentang apa yang terjadi, termasuk pembunuhan anak-anak dan istri oleh kepala keluarga, diikuti dengan kematian yang dilakukan sendiri," kata komite itu.
Kelima, kantor berita negara Rusia Tass melaporkan Vladislav Avayev, mantan wakil presiden Gazprombank, ditemukan tewas bersama istri dan putrinya di apartemennya di Moskow pada 18 April. Pihak berwenang menyelidiki kematian keluarga Avayev sebagai pembunuhan dan bunuh diri.
Yulia Ivanova, perwakilan dari Komite Investigasi untuk Moskow mengatakan bahwa seorang kerabat menemukan mayat Avayevs setelah diberitahu oleh sopir keluarga dan pengasuh bahwa mereka tidak dapat menghubungi mereka melalui telepon atau masuk ke apartemen karena pintu ditutup dari dalam.
Igor Volobuev, mantan Wakil Presiden Gazprombank, yang baru-baru ini meninggalkan Rusia ke Ukraina, mengatakan kepada bahwa dia tidak percaya Avayev bunuh diri.
"Pekerjaannya adalah berurusan dengan perbankan swasta, itu berarti berurusan dengan klien VIP. Dia bertanggung jawab atas sejumlah besar uang. Jadi, apakah dia bunuh diri? Saya rasa tidak. Saya pikir dia tahu sesuatu dan dia menimbulkan semacam risiko," kata Volobuev.
Keenam, Sergey Protosenya. Hanya sehari kemudian, pada 19 April, Protosenya, mantan eksekutif di produsen gas Novatek, yang sebagian dimiliki oleh Gazprom, ditemukan tewas di utara Barcelona. Mayat istri dan putrinya ditemukan di dekatnya berdasarkan keterangan dari sumber resmi yang dekat dengan penyelidikan.
Protesenya, istri, dan putrinya ditemukan di rumah mereka di Lloret de Mar, sebuah resor Mediterania dekat Barcelona. Putra Protosenya mempertanyakan versi peristiwa tersebut, dan mengatakan ayahnya dibunuh.
"Dia mencintai ibu saya dan terutama Maria, saudara perempuan saya. Dia adalah putrinya. Dia tidak pernah bisa melakukan apa pun untuk menyakiti mereka. Saya tidak tahu apa yang terjadi malam itu tetapi saya tahu bahwa ayah saya tidak menyakiti mereka," kata Fedor Protosenya.
Ketujuh, kasus kematian Andrei Krukovsky. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai direktur di resor ski Krasnaya Polyana dekat Kota Sochi. Presiden Rusia Vladimir Putin dikatakan telah berulang kali mengundang para tamunya untuk bermain ski di sana.
Oleh surat kabar Rusia, Kommersant, Krukovsky dilaporkan meninggal karena terjatuh dari tebing saat sedang mendaki pada 2 Mei. [JP]