WahanaNews.co.id | Dinilai tidak efektif atasi banjir di Ibu Kota, DPRD DKI Jakarta memastikan tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk membangun sumur resapan dalam APBD 2022 mendatang.
"Dinolkan dari forum banggar kemarin," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengutip detikcom, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga:
PKS Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jika Kalah Pilpres
Nova mengatakan, dalam rapat RAPBD 2021 tingkat komisi, DPRD DKI memangkas anggaran sumur resapan dari Rp 322 miliar menjadi Rp 120 miliar. Namun, di tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta, alokasi dana itu dicoret.
"Kalau di komisi kan kita sudah kurangi jadi Rp 120 miliar. Kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir akhirnya dinolkan," jelasnya.
Politikus NasDem itu mengatakan, dalam rapat tersebut, sejumlah anggota Banggar menyoroti efektivitas sumur resapan dalam menyurutkan banjir. Setelah melalui perdebatan panjang, Banggar DPRD DKI menyetujui pencoretan anggaran sumur resapan tahun 2022.
Baca Juga:
Jaksa Ungkap Potensi Kerugian Rp1 Triliun ke Sarana Jaya, Anies Beri Terobosan
"Saya melihat, mungkin dari kawan-kawan ada beberapa masukan yang istilahnya di beberapa wilayah ada yang terlihat belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya gitu. Itu saja. Ada beberapa keluhan aja," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, DPRD DKI Jakarta memangkas anggaran pembangunan sumur resapan dalam RAPBD 2022. Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan alokasi anggaran sumur resapan dipangkas dari Rp 322 miliar menjadi Rp 120 miliar.
"Dikurangi, dari Rp 322 miliar tinggal sisa Rp 120 miliar," kata Syarif kepada wartawan, Rabu (24/11/2021).
Syarif menyebut pemangkasan dilakukan karena anggaran DKI defisit tapi banyak yang harus menjadi prioritas. Terkait efektivitas sumur resapan dalam mengatasi banjir, dia menilai hal tersebut baru bisa dibuktikan melalui penelitian.
"Di rapat-rapat itu banyak ngomong begitu, tidak efektif, ya boleh aja orang berpendapat tapi tolong buktikan secara teknis," ucapnya.
Politikus Gerindra itu berujar anggaran akan dialokasikan ke pengadaan alat berat Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta. Dari pengadaan 4 unit ekskavator hingga pompa sampah. (JP)